TOTABUAN.CO BOLMONG— Ribuan warga dari ratusan desa yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) turun ke jalan lakukan aksi damai. Aksi yang dilakukan ini, selain bentuk dukugan kepada Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, ini juga bentuk protes atas sikap penyidik Polda Sulut yang mentersangkakan orang nomor satu di Bolmong.
Menurut Rahmat Algaus, aksi ini salah bentuk spontanitas warga untuk menyuarakan bentuk protes kepada pihak Polda Sulut. Rahmat menjelaskan, warga menyayangkan sikap penyidik Polda yang dinilai terlalu tergesa-gesa menyimpulkan untuk menetapkan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow sebagai tersangka.
“Ini yang tidak diterima warga Bolmong. Sebab, apa yang dilakukan oleh Bupati, bukanlah pengrusakan seperti yang disangkakan, akan tetapi penertiban bangunan tanpa izin,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, gerakan aksi damai ini meminta kepada penyidik Polda Sulut, untuk ditinjau kembali status penetapan tersangka kepada Bupati Bolmong. Warga yang datang menggelar aksi datang dari ratusan desa yang ada di 15 kecamatan.
Penertiban bangunan yang tidak mengantongi IMB diatur dalam undang – undang. Bahwa Bupati punya kewenangan untuk membongkar. “Tidak ada yang salah dalam penertiban bangunan pada 5 Juni lalu. Sebab Bupati merupakan pemimpin daerah yang mempunyai kewenangan untuk menjalankan amanat undang-undang, termasuk soal investasi illegal di daerah yang dia pimpin,” tambah Rahmat.
Selain meminta peninjaun kembali kepada penyidik Polda Sulut, warga juga mempertanyakan sikap panitia khusus (Pansus) DPRD Bolmong yang dibentuk dua bulan lalu.
Ketua Pansus PT Conch Yusra Alhabsy mengaku, Pansus telah bekerja marathon dengan instansi yang terkait soal proses perizinan.
“Kami sudah panggil Dinas Perizinan, Bappeda dan Dinas Lingkungan Hidup. Mudah – mudahan Pansus ini akan berjalan dengan baik,” kata Yusra.
Ia mengaku lambatnya kinerja Pansus dikarenakan dinamika politik di DPRD yang semakin panas.”Masih ada lagi instansi terkait yang akan di undang dan akan diagendakan dalam waktu dekat ini,” ujar politisi PKB ini. (Has)