TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus mewujudkan sinergisme sektor pertanian dengan industri dan kawasan wisata. Hal ini tertuang dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2021-2034
Rapat Koordinasi ini digelar di Hotel Mercure Tateli – Manado itu, dihadiri Kepala Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara Adolf Harry Tamengkol mewakili Ketua Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Provinsi Sulawesi Utara Sekretaris Provinsi (Sekprov) Edwin Silangen membuka rapat pembahasan tersebut.
Harry memberikan apresiasi kepada Pemkab Bolmong dalam membangun sinergiatas untuk pembangunan daerah.
Menurut Harry, sinergitas yang dibangun baik oleh tim TKPRD Kabupaten Bolmong perlu mendapatkan apresiasi termasuk Bapemperda DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow.
Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang menyampaikan, Pemkab Bolmong berkomitmen mewujudkan daerah yang terus berkembang. Kendati demikian, pertumbuhan wilayah tidak boleh mengesampingkan sektor pertanian yang selama ini menjadi andalan.
“Bolmong terus tumbuh dan memang harus berkembang. Oleh karena itu penataan ruang juga perlu penyesuaian dengan mempertimbangkan kaidah maupun kebutuhan ruang baik peruntukan pertanian, industri, pariwisata, dan pemukiman,” ungkapnya.
Tahlis juga berharap bahwa setelah ditetapkan Perda RTRW Kabupaten Bolmong setelah direvisi, nantinya akan terbentuk kawasan perindustrian. Selain itu ia juga berharap bahwa Kabupaten Bolmong dapat menjadi kota industri sehingga banyak investor yang masuk ke Kabupaten Bolmong.
“Harapan besar percepatan penetapan RTRW Bolmong dapat berjalan lancar. Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Bolmong yang aman, produktif, dan berkelanjutan dengan pelaksanaan pembangunan yang berbasis pertanian, industri dan pariwisata,” paparnya.
Sebelumnya Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, bahwa setelah Perda Nomor 2 Tahun 2014 ditetapkan, secara otomatis Kecamatan Lolak ditetapkan sebagai wilayah Industri.
Mengingat, investasi yang masuk ke Kabupaten Bolmong, tidaklah kecil.
Para investor sudah siap menanamkan modal mereka untuk membuka sejumlah kegiatan usaha. Mulai dari perkebunan, pertanian, perikanan serta industri bahan baku lainnya. (*)