TOTABUAN.CO BOLMONG — Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) mencatat, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga awal November 2021, baru mencapai 65 persen.
Dari realisasi tersebut, Pemkab masih tersisa dua bulan ke depan untuk mengejar ketertinggalan untuk merealisasikan target yang ditetapkan.
Namun kendati demikian, Kepala BKD Bolmong Seriyanto mengaku optimis target yang dibebankan akan tercapai.
“Berdasarkan catatan yang ada, realisasi PAD hingga akhir Oktober sudah mencapai Rp40.830.828.445 dari Rp62.691.826.620 atau 65,13 persen yang ditetapkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, serapan atau realisasi pendapatan daerah disektor pajak masih mendominasi capaian yang ada. Yakni sudah mencapai 96.84persen atau Rp28.408.206.758 dari Rp29.335.142.668 yang dibebankan.
Dia menilai, meskipun demikian, secara pertumbuhan, realisasi pendapatan daerah di Bolmong pada kuartal III/2021 berjalan normal.
Sedangkan Sektor retribusi kata Seriyanto dari Rp 9.729.780.000 yang dibebankan, saat ini sudah mampu direalisasikan Rp 6.401.523.250 atau 65,79 persen.
Untuk pendapatan lain-lain yang sah, dari Rp20.261.908.040 yang dibebankan, saat ini baru mencapai Rp3.782.341.556 atau 18,67 persen.
Namun di sisi lain, sektor pajak dan retribusi di dinas badan sudah mampu direalisasikan. Terbukti, beberapa dinas badan dari target PAD yang dibebankan, beberapa diantaranya sudah over target. Seperti Dinas Perhbungan, dari Rp63.280.000 target yang dibebankan, saat ini realisasinya telah mencapai Rp156.245.800 atau 246,91%.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan dari Ro100.000.000 yang dibebankan, saat ini mencapapai Rp135.415.000 atau 135,42%.
Dinas Perikanan dari Rp6.500.000 ditargetkan, saat ini sudah mencapai Rp 20.260.000 atau 311,69%.
Dinas Kesehatan dari Rp300.000.000 yang ditargetkan, saat ini realisasinya mencapai Rp527.183.500 atau 175,73%.
Dinas Perdagangan Dan ESDM dari Rp135.000.000 yang dibebankan, sudah direalisasikan Rp142.416.000 atau 105,49%.
Badan Pengelola Rumah Sakit dari Rp8.500.000.000 yang dibebankan, saat ini baru mampu direalisasikan Rp5.276.318.250 atau 62,07% atau masih tertinggal Rp3.223.681.750.
Sedangkan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTSP) dari Rp625.000.000 yang dibebankan, saat ini baru direalisasikan Rp143.684.700 atau masih 22,99%. (*)