TOTABUAN.CO BOLMONG – Pelayanan kesehatan bagi warga masih menjadi masalah serius di Bolaang Mongondow (Bolmong). Seperti yang dikeluhkan sejumlah warga di Kecamatan Dumoga Utara. Meski di wilayah tersebut memiliki satu Puskesmas rawat inap yang terletak di Desa Mopuya, namun sayangnya, hanya dilayani satu orang dokter.
Persoalan itu telah beberapa kali diadukan warga ke DPRD Bolmong. Menurut anggota DPRD Bolmong, Nenny Febrianti Walalangi, persoalan yang dihadapi warga tersebut sangat memprihatinkan. Pemkab Bolmong harus segera memperhatikan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
“Kekurangan tenaga dokter berujung pada tidak maksimalnya pelayanan kepada masyarkat. Ini harus segera diseriusi Pemkab,” katanya.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mopuya, Robby Kawengian SKM, ketika diwawancarai mengatakan, untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Dumoga Utara, idealnya Puskesmas rawat inap itu memiliki tiga orang dokter.
“Yakni, harus memiliki dua orang dokter umum dan satu dokter gigi,” ujarnya.
Menurut Kawengian, satu dokter yang kini melayani pasien sudah mulai masuk bekerja sejak 1 Februari lalu.
“Awalnya ada dokter pegawai tidak tetap (PTT) tapi sudah pindah ke Desa Tungoi Kecamatan Lolayan dan digantikan dokter yang baru bertugas ini awal Februari ini,” ucapnya.
Saat ini, ada sekitar 10 pasien yang harus menginap di Puskesmas tersebut. Kurangnya dokter, pihak Puskesmas mengandalkan perawat. Bahkan kekurangan tenaga dokter itu sudah dilaporkan ke Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Laporan kita memang direspon baik oleh dinas, namun memang saat ini Bolmong secara keseluruhan masih kekurangan dokter makanya kita menunggu ketambahan dokter,” tuturnya.
Editor Hasdy Fattah