TOTABUAN.CO BOLMONG – Sedikitnya 55 tenaga bidan yang bertugas di RS Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sedang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Mereka ditampung di rumah susun Desa Lolak. Dari hasil pemeriksaan melalui rapid test, dua diantaranya reaktif.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Bolmong dr Debby Kulo, ke 55 tenaga bidan telah diambil sampel dan tinggal menunggu hasil swab.
“Kita berharap hasilnya negatif,” harap Debby saat video confrence bersama para wartawan yang difasilitas Kadis Kominfo Bolmong Parman Ginano Jumat 15 Mei 2020.
Debby menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan setelah salah satu petugas kesehatan di RS dinyatakan positif corona. Namun belakangan pasien 63 itu telah dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali swab.
Selain mengkarantina 55 tenaga bidan, dua ruangan poliklinik ditutup sementara.
Saat ini pihaknya tinggal menunggu hasil Swab yang telah dikirim ke Laboratorium. “Kita berharap tidak terjadi apa-apa. Semoha hasilnya Negatif,” kata Dirut RS Datoe Binangkang ini.
Terpisah kepala Dinas Kesehatan Bolmong dr Erman Paputungan mengatakan, dalam kondisi seperti ini, perlunya dukungan moril dari semua lapisan masyarakat kepada para tim medis.
Banyak muncul stigma negatif pasca muncul kasus di rumah sakit.
“Yang perlu saat ini saling mendukung. Kita hanya butuh dukungan moril dari masyarakat. Doa kan tim medis untuk tetap diberikan kekuatan dalam menjalankkan tugas,” kata Erman.
Menurutnya pada kondisi ini, mengingatkan kepada masyarakat, hendaknya ini menjadi kesempatan bagi untuk lebih saling peduli.
Erman juga menghimbau agar masyarakat tetap mengikuti anjuran dari pemerintah untuk menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat.
“Dengan meningkatnya hasil rapid tes yang reaktif maka kita semua harus meningkatkan kewaspadaan kita akan menyebarkan covid-19. Bersama-sama kita bisa memutus rantai penyebaran virus tersebut,” ungkapnya.
“Hindari stigma negatif kepada mereka yang sudah reaktif atau bahkan yang sudah dinyatakan positif covid-19 sebab tidak ada orang yang mau terjangkiti oleh virus tersebut. Sekalipun terjangkiti itu bukan aib, bukan dosa dan bukan pula kutukan, bisa terjadi kepada siapapun. Sebaiknya kita harus memberikan dukungan moril. Disaat-saat seperti ini rasa kemanusiaan kita sedang di uji. Mari semakin peduli dengan sesama,” tandasnya. (*)