TOTABUAN.CO BOLMONG– PT Pembangunan Perumahan (PP) menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bolaang Mongondow (Bolmong), menggelar kegiatan sosialisasi program pencegahan, pemberantasan,penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di lokasi Site Proyek Waduk Pindol, Kecamatan Lolak Selasa 15 Juni 2021.
Kegiatan sosialisasi itu guna memberikan arahan terkait P4GN tersebut.
Kepala BNNK Bolmong AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo menjelaskan, Indonesia dalam kondisi darurat di antaranya adalah darurat terorisme, darurat korupsi, dan darurat narkoba.
“Terkait darurat terorisme, yang diincar itu merupakan instansi instansi dari polsek hingga pusat, serta mengenai darurat korupsi yang diincar merupakan lokasi lokasi yang berpotensi untuk perpindahan, pun soal darurat narkoba yang diincar itu siapa saja,” kata Yuli di hadapan para karyawan.
Dirinya juga menjelaskan secara rinci mengenai permasalahan narkoba yang terjadi selama ini. Dia mengatakan, konsumsi narkoba bisa menyebabkan beberapa efek negatif. Diantaranya sebagai stimulan, memunculkan efek euphoria dan sebagai efek depresan.
Bahkan, tingkat penggunaan narkotika di Bolaang Mongondow Raya (BMR) merupakan no 2 setelah kota manado pada tingkat Sulawesi utara. Pun, harga narkotika yang minimal Rp 1,5 juta ini membuat bisnis narkotika sangat menarik di Indonesia. Dalam satu tahun angka narkotika yang masuk ke Indonesia sekitar 250 ton sedangkan yang ditemukan hanya sekitar 20-30 ton. Hal ini tentu membuat narkotika sangat membahayan di Indonesia, ungkapnya.
Adapun Jenis narkotika baru yang muncul akhir akhir-akhir ini lanjut Kepala BNNK Bolmong, yakni sebanyak 1054 jenis. Sedangkan yang baru masuk dalam Kementrian kesehatan baru sekitar 74 jenis.
Di tempat sama, Staf BNNK Bolmong, Resky Amelia menjelaskan, peranan BNN dalam pemutusan dan pencegahan Supply dan Demand Narkotika di lingkungan begitu penting. Dimana, penegasan terkait fungsi dan tugas BNN dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika di sekitar.
“BNN juga menganjurkan program rehabilitasi terhadap orang-orang yang menggunakan obat-obatan dengan tingkat yang rendah seperti penggunakan lem dan obat batuk. Pemutusan serta pemberantasan narkotika terkait supply dan demand penggunaan obat obat narkotika,” ucap Resky.
“BNN terdiri atas berbagai macam elemen. Yakni keanggotaan ASN, kepolisian, dan militer,” sambungnya.
Kepala Health Safety Environment (HSE) PT Pembangunan Perumahan Construction dan investment Johan Mirdadi menjelaskan, program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) terus dilakukan.
Dia menegaskan, bahwa pihak perusahan terus melakukan perang terhadap Narkoba.
“Ini tujuan dilaksanakan sosialisas, agar kita terhindari dari bahaya Narkotika,” katanya.
Usai sosialisasi BNNK Bolmong dan PT PP Proyek Bendungan Lolak juga melakukan penandatangan MoU bersama terkait pembuatan media luar ruang dan Gugus tugas antara BNNK dengan PP Proyek bendungan lolak dalam rangka pencegahan penggunaan narkotika tingkat proyek sehingga menjadikan Perusahaan Bersinar (Bersih Narkoba).(*)