TOTABUAN.CO BOLMONG – Sedikitnya 160 personil gabungan diturunkan untuk melakukan operasi senjata tajam (Sajam) pasca konfilik dua kelompok masa yang ada di Desa Pusian dan Desa Toruakat Kecamata Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Senin 13 Januari 2020.
Operasi yang dipimpin Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana itu, didampingi para Kabag, Kasat, Kapolsek se jajaran Polres Bolmong, Camat Dumoga Timur, kepala desa serta perangkat Desa Pusian Bersatu dan Desa Toruakat.
Operasi itu, personil dibagi empat kelompok yang dipimpin para perwira atau Kapolsek. Sejumlah rumah pemilik Sajam yang menyimpian Sajam digeledah.
Setiap rumah yang menjadi sasaran petugas digeledeh. Disetiap sudut rumah tak luput dari penggeledehan. Mulai di kamar, dapur, loteng rumah, lemari hingga belakang kompleks kandang ternak ikut diperiksa petugas. Pada terjadi konflik, banyak senjata tajam yang digunakan. Seperti Samurai, tombak, panah wayer, busur panah, panah ikan dan Senapan angin. Warung tempat penjualan minuman keras tak luput dari penggeledahan aparat.
Kegiatan yang diawali dengan apel di lapangan Polres Bolmong dipimpin Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana.
Menurut Indra, operasi yang dilakukan ini berdasarkan hasil kesepakatan dua kelompok yang dihadiri Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
“Kita hanya inginkan Pusian dan Toruakat harus damai. Tidak ada lagi konflik,” kata Indra.
Dari hasil operasi yang berlangsung selama tuga jam petugas berhasil menyita sejumlah sajam. Mulai dari Samurai, panah wayer, senapan angin, busur panah. Selain sajam, sejumlah merek minuman keras ikut disita.
Indra mengimbau, warga yang memiliki Sajam dan senjata angin untuk menyerahkan ke Polres. Seain itu juga took adat, tokoh masyarakat, tokoh agama serte masyarakat untuk tetap membantu memberikan arahan demi terciptanya kondisi Kamtibmas yang kondusif.
Indra mengaku hingga saat ini situasi Kamtibmas di wilayah Bolmong dalam keadaan aman dan kondusif. (*)