TOTABUAN.CO BOLMONG – Penjabat Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Limi Mokodompit meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk memacu realisasi belanja daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
Hal tersebut mengacu pada data Badan Keuangan Daerah (BKD) perihal realisasi anggaran belanja daerah dalam APBD per 30 September 2022. Kendati realisasi PAD di empat sektor menunjukan angka yang positif, namun diharapkan hingga 31 Desember realisasi harus mencapai 100%.
Berdasarkan data di Badan Keuangan Daerah, Pendapatan Daerah yang ditetapkan, berjumlah Rp62.468.838.343 dan saat ini sudah mampu direalisasikan Rp49.075.979.668,23 atau 78,56%.
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditetapkan Rp43.440.085.793 saat ini sudah mencapai 94.10% atau Rp40.878.914.178,23.
Untuk pajak daerah yang ditetapkan Rp30.204.053.793 saat ini sudah mencapai Rp25.957.551.554,00 atau 85,94%.
Sedangkan retribusi daerah yang ditetapkan Rp7.856.032.000, saat ini over target atau sudah mencapai Rp7.999.016.027,00 atau 101,82 %.
Realisasi PAD di sektor pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yakni Rp2.180.000.000, sudah mampu direalisasikan mencapai Rp1.965.588.173,94 atau 90,16%.
Begitu juga sektor PAD lain-lain yang sah. Dari Rp3.200.000.000 yang ditetapkan, saat ini over target mencapai Rp4.956.758.423,29 atau 154,90%. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah dari Rp19.028.752.550 yang ditetapkan, baru mencapai Rp8.197.065.490,00 atau masih 43,08%.
“Mengingat tinggal dua bulan lagi tahun anggaran akan berakhir, diharapkan seluruh kepala OPD untuk terus memacu realisasi PAD,” ujar Penjabat Bupati Bolmong Limi Mokodompit.
Menurutnya PAD merupakan salah satu modal dalam membangun Kabupaten Bolmong. Selain itu, PAD merupakan wujud partisipasi dari warga terhadap pembangunan di daerah.
Oleh karena itu, masing-masing kepala OPD dapat mengelola sumber-sumber PAD secara profesional sehingga dampaknya dapat dirasakan juga oleh seluruh warga Bolmong.
Progres yang dicapai oleh Kabupaten Bolaang Mongondow dalam mewujudkan kemandirian keuangan daerah selama ini telah berada di jalur yang seharusnya.
“Meski sempat terkontraksi akibat pandemi COVID 19, tapi saya yakin dengan kerja keras kita bersama, kita akan mampu mendongkrak kembali realisasi PAD. Sebab dengan terwujudnya kemandirian keuangan, maka ke depan kita akan lebih siap menghadapi masa-masa sulit seperti yang tengah kita hadapi saat ini,” katanya.
Limi juga mengingatkan bahwa dirinya akan terus memantau realisasi target PAD yang telah disepakati.
Selain itu juga secara berkala, tim optimalisasi PAD akan melakukan evaluasi terhadap kinerja pencapaian target PAD serta pelaksanaan tindak lanjut hasil asistensi. (*)