TOTABUAN.CO BOLMONG – Terbukannya peluang berinvestasi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), membuat para pengusaha berbondong-bondong datang berkunjung. Salah satunya adalah pengusaha perempuan terkaya kelima di Indonesia yakni Elizabeth Sindoro.
PT Kawasan Industri Mongondow (KIM) adalah anak perusahan dari PT Paramount Group yang tidak lama lagi akan memulai membuka perusahannya di Bolmong khusunya di Kecamatan Lolak.
Menurut Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, beroperasinya PT KIMONG di Bolmong tinggal selangkah lagi.
“Soal keseriusan, pasti sangat serius,” ujar Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow usai pertemuan Senin 28 September 2020.
Pada pertemuan itu, tampak Mayjen (Purn) Glenny Kairupan hadiri. Pertemuan itu, rupanya membahas rencana PT KIMONG di Bolmong.
Menurut Bupati, belum beroperasinya PT KIMONG, karena masih terkendala Covid-19. Namun Yasti optimis jika investor sudah tidak akan menunggu lama, meski harus tetap mengedepankan protokoler Covid-19.
Kedatangan Elizabeth Sindoro bukan kali pertama berkunjung ke Bolmong. Sebab diketahui sudah beberapa kali sudah melihat lebih jauh luas wilayah di Bolaang Mongondow Raya (BMR) dengan menggunakan pesawat pribadi. Bahkan beberapa waktu lalu sudah berkunjung ke Desa Insil untuk melihat potensi Holtikultura dan objek wisata di sana.
Kali ini, Elizabeth Sindoro meninjau lahan Agro Industri Nasional (Agrinas) di Desa Lalow, kemidan melihat lokasi wisata di Desa Lolak dan lanjut meninjau runway Bandara Lolak.
Bupati mengaku bangga karena investasi yang masuk di Sulut khususnya di Bolmong senilai 150 triliun yang akan dibangun di atas lahan 1500 hektare.
Direncanakan ada ratusan pabrik akan dibangun dan diperkirakan menyerap ribuan tenaga kerja. Pabrik yang dibangun adalah industri hulu hingga diprediksi bakal mendorong ekonomi kawasan.
Hal itulah merupakan impian Yasti agar Bolmong menjadi kawasan industri hulu terwujud.
“Saya ingin agar Bolmong jadi daerah industri,” kata dia.
Masuknya PT KIMONG akan bergerak untuk mengolah bahan baku. Ada juga bergerak dibidang tekstil, properti dan lainnya.
Seperti dilansir majalah Globe Asia milik Lippo Group pada tahun 2018 silam, ada 150 orang terkaya Indonesia menurut versi mereka. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah perempuan. Selain usahanya yang terbilang sangat dikenal di Tanah Air, kekayaan yang dimiliki pun termasuk luar biasa. Mereka adalah Siti Hartati Murdaya berhasil mengumpulkan kekayaan bersih sebesar US$1,4 miliar atau sekitar Rp 20,3 triliun lewat berbagai bisnis di bawah Central Cipta Murdaya. Kesuksesannya terjun di dunia bisnis, memasukkannya ke dalam daftar Indonesia’s 40 Richest Forbes bersama sang suami di peringkat ke-16, dan peringkat ke-32 versi Majalah Globe Asia 2018.
Perempuan terkaya lainnya datang dari sosok Arini Subianto atau akrab dipanggil Ninin. Ninin adalah ahli waris dari almarhum Benny Soebianto, seorang pengusaha besar di Indonesia. Ia diketahui memiliki berbagai usaha yang bergerak di bidang sawit dan pertambangan. Dengan nilai aset sebesar US$ 600 juta (Rp 8.512 triliun).
Desi Sulistio Hidayat bersama sang suami, Yahya Hidayat, berhasil menjadi salah satu konglomerat di Indonesia lewat perusahaan jamu Sido Muncul. Dari usaha tersebut, ia berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar US$905 juta (Rp 12,842 triliun). Oleh Majalah Globe Asia 2018, namanya masuk sebagai 150 orang terkaya dengan menduduki peringkat ke-53.
Ada juga nama Melinda Tedja yang merupakan pengusaha yang bergerak di bidang properti dan pusat perbelanjaan ternama Indonesia. Lewat Pakuwon Group, kekayaan yang dimiliki sebesar US$870 juta (Rp 12,354 triliun). Dilansir dari Indonesiatatler.com, ia berhasil membangun proyek-proyek besar Blok M Plaza, Tunjungan Plaza, Apartemen Permata Berlian lewat kemitraannya bersama Alexander Tedja. Melinda Tedja berada di urutan ke-56 versi majalah Globe Asia 2018.
Kemudian nama Elizabeth Sindoro juga masuk sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia lewat bisnisnya, Dan Liris di bidang tekstil dan perusahaan properti Paramount Group yang dikelola bersama keluarga. Dilansir dari CNBCIndonesia (26/07/2018), ia memiliki kekayaan sebesar US$270 juta (Rp 3,833 triliun), dan masuk ke peringkat 155 versi majalah Globe Asia 2018.
Selain nama-nama di atas, ada pula sosok Siti Hardijanti Rukmana yang merupakan putri dari Presiden RI ke-2, Soeharto, dengan nilai kekayaan sebesar US$205 juta (Rp 2,902 triliun) pada 2018. Hal ini menjadi bukti bahwa para pengusaha besar di Indonesia tak hanya didominasi oleh kaum pria saja, tapi juga para wanita. (*)