TOTABUAN.CO BOLMONG – Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), bakal mengatur kembali pemeratan guru di tiap sekolah. Hal ini dilakukan karena di sejumlah sekolah di Bolmong, ada guru menumpuk, sementara ada sekolah lain kekurangan guru. “Sekolah di daerah seperti Lolayan dan Passi banyak guru menumpuk, sementara daerah pesisir Bolmong malah ada yang kekurangan,” ujar Kepala Diknas Bolmong, Djafar Paputungan.
Ditambahkannya, program pemetaan guru ini juga merupakan program nasional dari Kementerian Pendidikan. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah memegang data di mana saja sekolah yang perlu pengurangan dan mana yang butuh penambahan guru. “Masalah ini tak pernah diungkap ke permukaan. Memang sekarang sudah ada datanya. Namun akan divalidasi kembali, kemudian dipetakan lagi,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bolmong, Adrianus Nixon Watung SH mengatakan, program ini juga menjadi salah satu upaya menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bolmong yang menduduki posisi ke 13 se Sulawesi Utara (Sulut). Indikasi rendahnya IPM di Bolmong karena banyaknya anak putus sekolah. “Datanya anak usia SMP banyak tak sekolah. Nyatanya data ini adalah anak-anak yang tinggal di perbatasan dengan daerah lain. Mereka lebih memilih sekolah di Kotamobagu, ketimbang di Bolmong,” ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya akan mendata secara real. Itu harus langsung ke para kepala desa. “Harus datangi para Sangadi dan minta data anak-anak di desa. Sehingga jelas, data anak putus sekolah di Bolmong,” katanya. (Mg3)