TOTABUAN.CO BOLMONG — Tempat penakaran burung Maleo, tepatnya Desa Tambun, Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), rupanya mulai memikat para wisatawan mancanegara. Berdasarkan data yang dirangkum, 2016 lalu, ada sekira 75 turis asing dan sekitar 200-san wisatawan lokal datang berkunjung ke lokasi tersebut. “Data tersebut berdasarkan koordinasi dengan Balai Taman Nasional Nani Wartawabone (TNBW) terkait kedatangan turis lokal maupun asing,” ujar Kepala Disparbud Bolmong, Ulfa Paputungan.
Namun Ulfa mengatakan, saat ini Pemkab Bolmong belum bisa menarik retribusi terkait kunjungan para wisatawan tersebut. Itu dikarenakan belum ada Perda (Peraturan Daerah) terhadap acuan hukum untuk menarik retribusi. “Nanti kami akan koordinasikan dengan DPRD Bolmong, untuk membuat Perda tersebut,” katanya.
Saat ini retribusi tarif masuk untuk turis asing sekira Rp100 ribu dan lokal Rp5 ribu. Untuk retribusi tersebut masuk di TNBW, karena itu masuk wilayah mereka. “Kalau sudah ada Perda, kita (Pemkab) bisa lakukan kerja sama,” katanya.
Sementara itu, Ketua LSM Guntur Risbudi Damopolii berharap, pemerintah bisa secepatnya membuat Perda itu. “Ini demi mendongkrak PAD dengan menarik retribusi itu,” katanya. (Mg3)