TOTABUAN.CO BOLMONG – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo mengunjungi Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Rabu 1 Juli 2020. Kunjungan itu disambut jajaran Pemkab Bolmong untuk meninjau proyek Bendungan yang ada di Desa Pindol Kecamatan Lolak.
Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang, bersama para Asisten dan para pimpinan OPD dan jajaran Dinas PU Provinsi tampak ikut mendampingi dalam kunjungan kerja tersebut.
Menurut Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang, kunjungan kerja pihak Kementrian PUPR ke proyek Bendungan ini, sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat agar proyek tersebut cepat dimanfaatkan untuk masyarakat.
“Manfaat dari proyek Bendungan ini sangat besar. Selain untuk sarana irigasi dibidang pertanian, juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana wisata,” ujar Tahlis.
Proyek bendungan terus dipercepat hingga 2021 dari rencana semula 2020 karena terkendala dengan Wabah Viruc Corona. Bendungan Lolak terletak di Desa Pindol, dan merupakan salah satu bendungan baru yang pembangunannya dimulai pada 2015.
Peninjauan ke Waduk berjarak sekitar 210 km dari Kota Manado menjadi salah satu agenda kunjungan kerja Wamen PUPR yang sebelumnya sudah dikunjungi Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono beberapa waktu lalu.
Bendungan ini memiliki luas area genangan 97,46 hektare dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik. Saat beroperasi akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektar, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.
Dengan adanya Bendungan Lolak, diharapkan dapat memenuhi kontinuitas suplai air irigasi terutama pada musim kemarau yang selalu kekeringan dan penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Bendungan Lolak merupakan salah satu dari 13 bendungan baru yang kontrak pembangunannya ditandatangani pada 2015,” tutur Sekda Bolmong Tahlis Gallang.
Sepanjang 2015-2019, Kementerian PUPR sudah membangun 64 bendungan baru yang terdiri dari 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan (on going) untuk mendukung Nawa Cita mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo mengatakan, proyek pengerjaan Bendungan sudah mencapai 54 persen. Direncanakan akan rampung hingga 2021 dari target 2020.
“Sebenarnya target dari proyek tersbut sudah akan selesai pada 2020 ini. Namun terkendala wabah Virus Corona sehingga diperpanjang hingga 2021dan direncanakan akan diresmikan Presiden Joko Widodo,” jelasnya.
Meski pengerjaannya dilakukan percepatan, Jhon mengingatkan mutu pekerjaan, serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diminta tetap dikedepankan.
Kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua yakni Proyek Bendungan Lolak senilai Rp830 miliar secara tahun jamak tahun 2015 – 2019 dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk.
Terjadi perubahan desain konstruksi bendungan, sehingga dilakukan kontrak Proyek Bendungan Lolak Paket II senilai Rp821 miliar dengan kontraktor PT PP (Persero) Tbk – PT. Asfhri Putralora (Kerja Sama Operasi/KSO) dengan kontrak tahun jamak 2017 – 2021.
Selain itu desain Bendungan yang semula menggunakan peta gempa tahun 2004 yang kemudian diperbarui menggunakan peta gempa tahun 2010. Perubahan memengaruhi pada lereng untuk sebagai timbunan dengan kemiringan lereng hulu 1:2,5 ditambah berm pada elevasi 110 dan kemiringan lereng hilir 1:2.25 ada penambahan berm pada elevasi 95. Diketahui sebagai perusahaan konsultan supervisi adalah PT Indra Karya (Persero)-PT Mettana Engineering Consulta-PT Barunadri Engineering Consultant (KSO).(Advertorial)