TOTABUAN.CO BOLMONG – Tingginya curah hujan yang terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Utara membuat banjir dan tanah longsor di beberapa desa di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Jumat 16 Juli 2021. Bahkan akibat longsor di beberapa titik jalur trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Bolaang, membuat terjadi kemacetan panjang.
Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow didampingi sejumlah pimpinan OPD, turun ke lokasi untuk meninjau sekaligus mengimbau warga untuk lebih waspada banjir dan longsor susulan.
“Intensitas curah hujan tidak menentu. Warga diimbau untuk tingkatkatkan kewaspadaan,” ujar Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat meninjau lokasi longsor di Desa Komangaan Kecamatan Bolaang Sabtu 17 Juli 2021.
Sejak Jumat (16/6) hujan deras mengguyur wilayah Bolaang Mongondow Raya dan menyebabkan terjadi tanah longsor.
Di Kecamatan Bolaang misalnya, terdapat tiga titik longsor. Dua titik longsor tepatnya di Desa Solimandungan dan satu titik longsor di Desa Komangaan.
Bupati menegaskan, langsung memerintah semua stakholder khususnya BPBD untuk menurunkan alat berat ke lokasi untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor.
“Koordinasi dengan balai jalan terus dilakukan dan Alhamdulillah akses jalan mulai bisa dilalui meski dengan sistem buka tutup,” kata Bupati.
Pada kunjungan itu, ada empat lokasi yang dikunjungi Bupati. Yakni Kecamatan Bolaang, Kecamatan Bolaang Timur dan Kecamatan Poigar.
Menurut Bupati, pihaknya telah menurunkan tim untuk mendata warga yang terdampak banjir dan tanah longsor untuk segera diberikan bantuan.
“Senin akan kita turunkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor,” kata Bupati.
Bupati meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan di pebukitan tetap waspada. Selain mengimbau warga, Bupati juga terus berkoordinasi dengan balai jalan untuk meminta bantuan alat berat guna membersihkan lumpur yang menutupi badan jalan.
Kepala BPBD Bolmong Sahril Mokoagow menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurutnya, banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Jumat, diakibatkan tingginya intensitas hujan sejak siang yang mengakibatkan longsor di dua titik tepatnya di Desa Solimandungan dan Desa Komangaan.
Longsor yang terjadi akses jalan Bolaang Mongondow – Kotamobagu sudah dapat dilalui kendaraan bermotor pada pukul 06.30 Wita dengan sistem buka tutup.
Untuk longsot di Desa Komangaan dengan panjang 150 meter tinggi material mencapai 4 meter.
Sedangkan desa-desa yang terdampak banjir terjadi di Desa Lolan II Kecamatan Bolaang Timur meliputi Dusun III, IV, V dan VI dengan jumlah 150 Kepala Keluarga.
Sedangkan korban kerusakan rumah akibat longsor terjadi di Desa Mariri II kata Sahril.
“Kondisi rumah korban Rusak Total. Saat ini korban mengungsi dirumah saudara korban,” jelasnya.
Saat ini upaya yang dilakukan antara pemerintah daerah bersama balai jalan Provinsi Sulut dan pemerintah kecamatan berusaha membuka jalan dengan menggunakan alat berat eskavator dan buldozer. (*)