TOTABUAN.CO BOLMONG — Untuk meningkatkan disiplin kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) akan menerapkan absensi wajah kepada seluruh pegawai. Karena dinilai, absensi sidik jari atau finger print yang berlaku selama ini masih kurang efektif dan punya kelemahan.
Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang mengatakan, langkah ini merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kedisiplinan kerja PNS di Bolmong.
“Kerja alat face detector ini lebih akurat dibandingkan finger print. Dengan akan digunakan alat itu, kami berharap dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai. Sehingga PNS dapat bekerja lebih jujur dan tepat waktu,” ujar Tahlis.
Saat ini absensi pegawai di lingkungan pemkab Bolmong masih menggunakan finger print. Namun ternyata, alat finger print tersebut masih punya kelemahan, sehingga perlu diubah dengan menggunakan absensi wajah.
“Nantinya setiap pegawai yang ngantor, wajib melakukan absensi wajah setiap hari dua kali saat datang dan pulang,” ujarnya.
Tahlis menjelaskan alat tersebut merupakan mesin absensi sekaligus akses kontrol dengan multi identifikasi yaitu wajah, sidik jari, password dan kartu, yang dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan.
Dengan multi identifikasi memberikan banyak pilihan jika suatu saat terjadi kendala pegawai tidak bisa scan, misal karena kerusakan sidik jari atau sebab lainnya, juga dapat menggunakan fitur kombinasi scan antara kartu, password, sidik jari dan wajah untuk keamanan dan keakuratan absensi. Alat ini dilengkapi dengan infra red kamera yang dapat digunakan scan wajah dalam ruangan gelap sekalipun.
“Menggunakan finger print seperti saat ini, kadang terjadi error. Maka kami lakukan penyempurnaan sistem absensi, menggunakan alat face detector ini. Dengan dilengkapi rekam wajah, lebih mudah dikenali karena alat ini bisa mendeteksi wajah secara real time,” terang mantan Sekda Bolsel dan Kotamobagu ini.
Rencananya penggunakan alat absensi wajah bakal diberlakukan pada 2018 mendatang, ujarnya.(Mg3)