TOTABUAN.CO BOLMONG – Kualitas kopi bubuk yang dihasilkan sejumlah industri rumahan di Bolaang Mongondow (Bolmong) cukup baik. Salah satunya kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) George Tanor, yang dihasilkan produsen kopi bubuk di Desa Kopandakan II, Kecamatan Lolayan.
Produkasi dari industri rumahan ini telah dipasrkan di sejumlah daerah lain di Sulawesi Utara (Sulut) bahkan sampai ke luar. “Produksi mereka laris dan banyak diminati,” ujarnya.
Pihaknya kata Tanor, akan memberikan perhatian serius terhadap industri-industri rumahan seperti itu. Agar, ke depan tidak hanya mampu bersaing dengan daerah lain tetapi dengan negara lain.
“Ini harus didorong agar ke depan kopi yang dihasilkan Bolmong bisa diekspor. Apalagi, Bolmong bakal memiliki Bandar udara (Bandara) dan Pelabuhan Labuang Uki yang bisa menjadi gerbang atau pintu ekspro dan inpor produkasi Bolmong,” katanya.
Sementara itu, Supriono Paputungan, salah seorang petani kopi berharap pemerintah lembih memperhatikan mereka. Sebab, saat ini mereka mengalami kendala termasuk keterbatasan anggaran untuk pengembangan. “Jadi, biji kopi dari kebun hanya sebagian dijual dan sebagian lagi menjadi konsumsi keluarga,” ujarnya. (Has)