TOTABUAN.CO BOLMONG – Vaksinasi yang dilakukan Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) terus dilaksanakan. Saat ini vaksinasi yang dilakukan, sudah tahap kedua dengan menyasar pejabat publik serta tenaga kesehatan.
Untuk pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga, pemerintah mengajak masyarakat agar tidak ragu. Sebab vaksin virus corona (Covid-19) produksi Sinovac ini aman dan halal. Karena sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terkait penggunaan vaksin produksi Sinovac.
EUA diberikan setelah melakukan penelitian terhadap data yang diterima oleh BPOM terkait dengan uji klinis tahap ketiga. BPOM mendapatkan data dari uji klinis tahap ketiga yang dilakukan di Bandung, Turki, dan Brazil.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bolmong dr Erman Paputungan, BPOM telah melihat data yang berkaitan pada aspek keamanan dan efektifitas. Misalnya saja untuk data efikasi virus korona Sinovac telah memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 50%. Hasil uji klinis tahap ketiga di Bandung pun telah melampaui batas WHO, yakni efikasinya sebesar 65,3%.
“Setelah hasil ujiklinis vaksin Sinovac keluar, Majelis Ulama Indonesia pun langsung mengeluarkan fatwa MUI nomor 2 tahun 2021 dengan memutuskan vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences China dan Bio Farma hukumnya suci dan halal,” ujar Erman.
Saat ini Kabupaten Bolmong mendapatkan 2000 dosis vaksin Sinovac. Dan telah melakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan dan pejabat publik, serta Forkopimda yang dibuka Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Sebelumnya vaksinasi di Kabupaten Bolmong menyasar para pejabat dan Forkompinda serta para tenaga kesehatan. Seperti Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Ketua DPRD Welty Komaling yang tidak lolos disuntik vaksin saat launching lantaran tidak memenuhi syarat terkait faktor kesehatan.
Namun meski begitu kata Yasti, pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Yasti menjelaskan, vaksinasi dilaksanakan untuk melengkapi upaya pencegahan penyakit Covid-19, seperti memakai masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Vaksinasi atau imunisasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit, biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati. Tujuannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut,” paparnya.
Meski begitu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain sudah dinyatakan halal oleh MUI, juga sudah dinyatakan aman oleh BPOM.
Direktur RSUD Datoe Binangkang Bolmong dr Debby Kullo mengatakan, jumlah vaksin yang diterima Kabupaten Bolmong berjumlah 2000 dosis. Dari jumlah tersebut masih akan diprioritaskan untuk pejabat daerah, serta 985 tenaga kesehatan.
Debby menjelaskan, saat ini pemberina vaksin tahap kedua sudah mencapai 90 persen untuk tenaga kesehatan, khususnya yang bertugas di rumah sakit. Dia mengatakan, pemerintah telah menetapkan kelompok prioritas penerima vaksin Covid -19. Penyuntikan vaksin Corona akan diberikan pada kelompok, seperti tenaga kesehatan, pejabat publik, dan sejumlah tokoh agama di daerah.
“Untuk saat ini vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit, sudah mencapai 90 persen. yakni mencapai 219 dari 298 Nakes,” jelasnya. (*)