TOTABUAN.CO BOLMONG – Bencana yang terjadi di Bolaang Mongondow (Bolmong) beragam jenis maupun skalanya (Magnitude). Di samping bencana alam, Bolmong juga rawan terhadap bencana akibat ulah manusia. Hal itu disebabkan karena faktor letak geografis dan geologis serta demografis. Bencana mengakibatkan dampak terhadap kehilangan jiwa manusia, harta benda dan kerusakan prasarana dan sarana.
Kerugian harta benda dan prasarana dapat mencapai jumlah yang sangat besar dan diperlukan dana yang cukup besar pula untuk pemulihannya.
Pemkab pun terus berupaya meminimalisir kerugian akibat bencana terlebih saat anomali cuaca seperti saat ini yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober. Salah satunya dengan terus memberikan pemahaman kepada warga.
“Di setiap kesempatan kita terus mengimbau pencegahan dini bencana. Penanggulangan bencana merupakan rangkaian kegiatan yang bersifat preventif, penyelamatan dan rehabilitativ yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat dan akurat melibatkan lintas sektor dan lintas wilayah sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait di antaranya Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD),” kata Kepala BPBD Channy Wayong.
BPBD juga memberi penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat. “Kita berharap masyarakat bisa memahami proses pelaporan kejadian bencana,” ujarnya. (Has)