TOTABUAN.CO BOLMONG–Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Pemkab Bolmong) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) melaksanakan seminar akhir, kajian kawasan Agroindustri , bertempat di Rahmadina Hall, kota Lolak, Selasa (22/9).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Assisten II Drs Djek Damopolii mewakili Bupati dan dihadiri oleh tim Balitbangda Propinsi Sulut, tim Lembaga Manajemen dan Pengkajian Pembangunan (LMPP) Unsrat, jajaran Balitbangda Bolmong, para kepala desa serta PNS di lingkup Pemkab Bolmong.
Tujuan seminar tersebut antara lain dimaksudkan untuk mendapatkan model pengembangan kawasan berbasis Agroindustri yang dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah.
Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Assisten II Drs Djek Damopolii mengatakan, kabupaten Bolmong memiliki sejumlah potensi SDA, antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, pertanian, hutan, pertambangan dan galian. Potensi potensi inilah yang menjadi basis dalam pengembangan ekonomi di daerah.
Untuk mengeksplorasi dan mentransformasikan sektor unggulan tersebut maka Agroindustri sangatlah relevan. Karena industri tersebut memiliki harmonisasi dengan karakteristik dan kultur budaya lokal. Industri tersebut nantinya juga akan banyak mengembangkan sektor primer yang merupakan sektor unggulan daerah.
Diharapkan dengan berbagai kajian dan analisis terkait pengembangan kebijakan pembangunan daerah, Balitbangda sebagai institusi “thinkthank” dapat memberikan rumusan arah model Agroindustri berbahan baku lokal yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Dr Joubert Maramis dari LMPP Unsrat mengatakan, beberapa kajian dilakukan untuk menganalisis prospek dan pengembangan kawasan agroindustri yang cocok untuk dikembangkan, serta eksistensi kawasan Agroindustri yang ditentukan berdasarkan pembagian zona awal. Hal tersebut penting terkait dengan potensi yang mendukung kemampuan daerah. (**)