TOTABUAN.CO BOLMONG — Kerjasama dibidang pengiriman tenaga kerja antara Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus tindaklanjuti dengan membahas terkait isi perjanjian.
Menurut Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag, Pemkab Bolmiong telah menyepakti isi draf nota kesekatan terkait kerjasama tersebut yang berlangsung melalui virtual Kamis 21 Oktober 2021.
Dalam virtual yang dilakukan, bukan hanya Pemkab Bolmong, akan tetapi ada dua daerah lainnya. Seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Virtual yang digagas Kepala UPT BP2MI Manado itu, dihari Asisten II Pemkab Bolmong Zainudin Mokoginta, Asisten Pemkab Mitra Robby Ngongoloy dan Asisten I Pemkab Bolmut Rachmat R Pontoh. Serta dihadiri Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi Kerjasama BP2MI, Biro Hukum dan Humas BP2MI, serta Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang menyempatkan diri untuk menyapa seluruh peserta yang hadir.
“Pertemuan lewat virtual ini, membahas draf kerjasama sekaligus tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya,” ujar Hendra.
Hendra mengatakan, UPT BP2MI Manado dan Pemkab Bolmong bersama dua daerah ini membahas kesepakatan bersama yang akan dilakukan nanti.
“Draft nota kesepakatan yang dibahas secara virutal telah disetujui dan akan ditandatangani dalam waktu dekat masing-masing kepala daerah,” ujarnya.
Rapat pembahasan nota kesepakatan lanjut Hendra, merupakan awal yang baik dari kerjasama sinergis lintas kelembagaan. Hal ini juga sebagai bentuk implementasi pelaksanaan amanah undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia serta sebagai bentuk kerjasama sinergitas lintas kelembagaan.
Dalam kesempatan yang sama, Hendra juga turut menyampaikan rencana strategis dari UPT yang Ia pimpin, khususnya terkait rencana penempatan untuk meningkatkan penempatan calon pekerja migran indonesia (CPMI) profesional pada beberapa jabatan yang ada di luar negeri khususnya di negara Jepang.
“Ada sekitar 14 sektor pekerjaan di Jepang yang saat ini sedang membutuhkan tenaga kerja asing. Dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yakni 345.150 orang yang dibagi dengan beberapa negara asia lain, dengan gaji mulai dari 20 juta rupia per bulannya,” paparnya .
Saat ini yang bisa diisi oleh pekerja asal Indonesia adalah di sektor perawat lansia, pertanian, industri pelayanan makanan, dan industri pengepakkan makanan dan minuman karena saat ini ke-4 industri ini yang sudah ada tesnya di Indonesia.
“Kedepannya 10 sektor pekerjaan yang lain juga pasti dapat diisi oleh PMI, kami tinggal menunggu tesnya dibuka di Indonesia ,” tandasnya. (*)