TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) melakukan Rembuk Stunting tingkat kabupaten. Acara itu dilaksanakan di ruang pertemuan lantai III Kantor Bupati yang dibuka Sekretaris Daerah Bolmong Tahlis Gallang yang dihadiri Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, para asisten, sejumlah pimpinan OPD, Camat dan para kepala desa.
Tahlis mewakili Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow saat membuka kegiatan itu mengatakan, rembuk stunting tingkat kabupaten ini, bertujuan untuk meningkatkan komitmen semua stakeholder yang ada. Mulai dari perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi. Selain itu advokasi, sosialisasi, dan komunikasi interpersonal dalam penurunan stunting.
“Stunting ini sangat penting karena sudah menjadi agenda nasional. Sehingga perlu ditindaklanjuti hingga Kabupaten Bolmong,” ujar Tahlis Senin 29 Juni 2020.
Menurut Tahlis, pemerintah masih terus bekerja keras mengatasi masalah stunting di Bolmong. Dari hasil laporan dinas kesehatan, ada 132 kasus stunting yang ditemukan dibeberapa desa di tujuh kecamatan.
Melalui rembuk stunting lanjutnya, diharapkan kita semua dapat semakin bersemangat dalam memberikan kontribusi terhadap solusi penanganan stunting.
Stunting atau tubuh pendek akibat kurang gizi kronik. Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal. Sehingga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit dan nantinya di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas.
Karena itu permasalahan stunting harus ditangani secara serius untuk menghindari hilangnya sebuah generasi.
“Persoalan Stunting bukan persoalan sepele. Perlu keseriusan semua elemen untuk bergerak dalam mengatasi permasalahan stunting. Dengan intervensi spesifik berupa imunisasi, program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta kegiatan penanganan gizi secara langsung. Intervensi sensitif dilakukan oleh sektor non kesehatan, antara lain penyediaan air bersih, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, yang sasarannya adalah masyarakat umum,” jelasnya.
Secara tidak langsung, stunting disebabkan lingkungan kesehatan yang buruk. Oleh karena itu kegiatan peningkatan kebersihan harus lebih digalakkan. Program pengentasan kemiskinan dan kesehatan, menjadi sangat penting dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan peta prevalensi Stunting dari Dinas Kesehatan Bolmong terjadi 132 kasus. Kecamatan Lolayan 100 kasus, Dumoga Barat 23 kasus, Lolak 20 kasus, Santombolang 8 kasus, Bolaang 7 kasus, Dumoga Utara 3 kasus.
Saat ini Pemkab Bolmong telah menyepakti 19 Desa prioritas lokus intervensi pencegahan Stunting tahun 2020 melalui SK Bupati. Komitmen menginput template aksi konvergensi penanganan Stunting Kabupaten Bolmong. Selain itu kolaborasi rencana program dan kegiatan dalam RKPD Tahun 2020. (*)