TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi anak putus sekolah.
Kepala Dinas pendidikan Bolmong Olii Mokodongan, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi masalah ini.
“Jika ada kasus demikian, kami bersama guru mendatangi langsung siswa yang putus sekolah tersebut,” katanya.
Selain itu, pihaknya pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa (Pemdes) di mana orang tua dan anak itu berdomisili.
Ia berharap, adanya pendampingan dari masing-masing orang tua bagi anak mereka yang usia sekolah.
“Lingkungan keluarga adalah ujung tombak bagi mental dan psikis anak. Mari kita jaga mereka dari putus sekolah,” ujarnya.
Salah satu persoalan di dunia pendidikan yakni para siswa yang memilih meninggalkan bangku sekolah sebelum masa pendidikan berakhir. Menurut personel Gerakan Rakyat Peduli Tanah Lahir (Garputala) Supandri Damogalad, mencegah para siswa agar tidak putus sekolah adalah bagian dari menjaga mutu pendidikan serta menjamin masa depan generasi muda.
“Ini harus diantisipasi. Jangan membiarkan masa depan anak-anak menjadi suram,” katanya.
Dari penelusuran pihaknya, berbagai alas an siswa memilih meninggalkan bangku sekolah karena pengaruh pergaulan, hamil di luar nikah dan ekonomi orang tua yang sudah tidak mampu membiayai anak-anak.
“Pemerintah harus memperhatikan serius masalah ini guna menekan angka anak putus sekolah,” ujarnya.(Mg3)