TOTABUAN.CO BOLMONG – Siapa sangka, ribuan warga Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ternyata masih mengandalkan layanan air bersih dari PDAM Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Data terbaru menunjukkan, sebanyak 2.307 pelanggan tercatat menggunakan layanan Perumda Tirta Bukaka, nama resmi PDAM Bolmong, di wilayah Boltim.
Namun, dari jumlah itu, hanya 1.463 pelanggan yang aktif, sedangkan 844 pelanggan lainnya sudah tidak aktif. Hal ini diungkap langsung oleh Plt Direktur PDAM Bolmong, Rudi Mokoagow, saat menerima kunjungan kerja DPRD Boltim di Kantor PDAM Bolmong, Jumat 12 September 2025.
“Unit kami di Boltim ada tiga: Nuangan, Kotabunan, dan Modayag. Total piutang dari wilayah ini mencapai Rp 1,8 miliar hingga Agustus 2025. Itu artinya uangnya masih berada di masyarakat,” jelas Rudi.
Kunjungan DPRD Boltim yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Samsudin Dama, bukan sekadar seremonial. Mereka datang membawa aspirasi rakyat, sekaligus mempertanyakan posisi Boltim dalam rantai layanan PDAM Bolmong.
“Kami di Boltim juga punya andil. Kami bayar air, kami gunakan layanan. Tapi kenapa unit-unit PDAM di Boltim tidak bisa diambil alih?,” tegas Samsudin.
Ia melanjutkan, banyak masyarakat bertanya-tanya kenapa pengelolaan air belum bisa dilakukan oleh Pemkab Boltim sendiri.
“Tapi ini tidak sesederhana membalik telapak tangan. Sama seperti Bank Sulut, yang tetap milik Sulut meski ada cabangnya di Gorontalo,” jelasnya. Ia juga menyebut dirinya sebagai pelanggan aktif di Unit Nuangan.
Pemerintah Kabupaten Boltim pun melihat peluang sinergi yang bisa dikembangkan. Melalui Plt Asisten II, Harris Sumanta, yang juga menjabat Kepala Dinas PUPR, Pemkab menyatakan siap membuka ruang kerja sama yang konkret.
“PDAM Bolmong ini usianya bahkan lebih tua dari Kabupaten Boltim sendiri. Eksistensinya sudah lama dirasakan warga. Tapi ke depan, kita perlu skema kerja sama yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Harris menyebut, tim khusus akan dibentuk untuk menyusun draf kerja sama antara Pemkab Boltim dan PDAM Bolmong.
Menutup pertemuan, Rudi Mokoagow menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan masukan dari DPRD serta Pemkab Boltim. Ia menyebut, sudah ada 18 karyawan PDAM Bolmong yang berasal dari Boltim, sebagai bukti keterlibatan SDM lokal.
“Kami terbuka untuk semua masukan dan siap berdiskusi lebih lanjut. Semoga sinergi ini bisa memperkuat pelayanan air bersih sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujar Rudi.
Pertemuan yang dihadiri oleh anggota Komisi I, II dan III DPRD Boltim ini menjadi sinyal kuat bahwa pengelolaan air bersih bukan hanya soal layanan, tapi juga soal kolaborasi, komunikasi, dan komitmen antardaerah. Dengan kerja sama yang terbuka, masyarakat akan jadi pihak paling diuntungkan. (*)