TOTABUAN.CO BOLMONG – Setelah Enam hari pasca banjir bandang yang melanda Tiga Desa di Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (4/3), kini warga mulai diserang penyakut gatal-gatal dan diare.
“Iya, sebagian besar warga yang berobat mengeluhkan penyakit kulit dan diare,” kata petugas kesehatan.
Penyebab dari penyakit gatal-gatal akibat debu dan warga mulai susah mendapatkan air bersih. Selain gatal-gatal dan diare, warga mengeluhkan demam, masuk angin, dan diare.
“Gatal-gatal yang dominan. Bisa jadi warga kurang mandi dengan air bersih. Karena di rumah mereka, masih terendam lumpur,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yusuf Detu mengatakan, berbagai penyakit mulai dikeluhkan warga. Namun pihak Dinas Kesehatan, tetap stand by untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Setiap hari kita terus melakukan pemeriksaan. Tim medis dari 17 Puskesmas se Bolmong dikerahkan untuk melakukan pelayanan secara bergilir. Nah, penyakit yang dikeluhkan diantaranya gatal-gatal dan diare. Kebanyakan juga untuk lansia mengeluhkan hipertensi, susah bernafas, dan penyakit ringan lain,” beber Detu Senin 9 Maret 2020.
Dinkes sendiri kata dia mencatat, sudah ratusan warga yang datang berobat. Yang datang berobat hampir semua usia. Termasuk anak-anak.
“Hingga hari keenam pasca banjir kita terus melakukan pemeriksaan kepada warga. Semua obat-obatan tersedia, begitupun petugas medis,” ucap Yusuf.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menegaskan, pemerintah daerah terus bekerja keras menyalurkan air bersih ke rumah-rumah penduduk. Sungai yang menjadi sumber air bersih, kini sudah keruh akibat banjir. Lumpur bahkan menggenangi sumur-sumur warga. Tak bisa dipungkiri, air bersih menjadi barang langka yang jadi incaran masyarakat terdampak bencana.
“Kami kerahkan mobil damkar untuk stok air bersih. Apalagi, Walikota Kotamobagu sudah memberikan bantuan satu unit mobil Damkar untuk ditempatkan di lokasi bencana. Kita upayakan air bersih yang terpenting,” kata Bupati.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, kerugian ditaksir hamper mencapai 3 miliar rupiah.
Sedangkan korban terdampak banjir mencapai 746 jiwa, korban hanyut 3 orang, namun dua diantaranya berhasil diselamatkan. Sedangkan satunya meninggal dunia, yakni bocah lima tahun asal Desa Domisil,bernama Musdalifa Harun. (*)