TOTABUAN.CO BOLMONG – Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berupaya agar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun ini capai target.
Berdasarkan data per 17 Desember 2020, realisasi PAD yang masuk ke kas daerah mencapai Rp48.558.364.605 dari Rp53.002.377.132 atau 92% dari target yang dibebankan.
“Penagihan terus kita pacu. Semoga akhir Desember sudah terealisasi 100 %,” ujar Kepala BKD Bolmong Rio Lombone Kamis 17 Desember 2020.
Dari data realisasi PAD berjumlah Rp48.558.364.605 yang saat ini telah masuk ke kas daerah, masih tersisa Rp4.444.012.527 yang masih akan dipacu.
Sedangkan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) lanjut Rio, saat ini sudah mencapai Rp3.389.842.076 atau 87% dari Rp3.874.545.968 yang dibebankan.
Dia mengatakan, kemungkinan masih akan bertambah seiring masih ada desa yang akan menyetor Pajak. Hingga pukul 16.30 Wita, untuk Kecamatan Lolak masih ada 12 Desa. Yakni Desa Lalow, Lolak, Mongkoinit, Motabang, Lolak Tombolango, Totabuan, Solog, Pindol, Pinogaluman, Labuan Uki, Tuyat dan Desa Pindolili. Sedangkan Kecamatan Bolaang Timur masih tertinggal 1 Desa yakni Desa Ambang Satu. Kecamatan Bolaang masih tersisa Kelurahan Inobonto Satu. Kecamatan Dumoga masih ada 6 Desa. Yakni Desa Toruakat, Pusian, Bumbungon, Siniyung, Pusian Selatan, Siniyung satu. Kecamatan Dumoga Timur yakni tinggal 1 desa yakni Desa Dumoga.
“Saat ini tinggal 21 Desa masih akan kita tunggu penyetoran lagi. Realisasi saat ini sudah mencapai 92%,” sambung Mantan Kadis PPKAD Kota Kotamobagu ini.
Sedangkan saat ini sudah ada 10 kecamatan yang sudah melunasi. Seperti Kecamatan Dumoga Utara, Kecamatan Dumoga Barat, Kecamatan Dumoga Tenggara, Kecamatan Dumoga Tengah, Kecamatan Lolayan, Kecamatan Bilalang, Kecamatan Passi Timur, Kecamatan Passi Barat, Kecamatan Poigar dan Kecamatan Sangtombolang.
Untuk target pajak restoran dari Rp200.000.000 yang dibebankan, kini sudah melampaui target yakni Rp314.732.195 atau 157% atau over Rp114.732.195. begitu juga dengan pajak reklame dari Rp780.000.000 yang dibebankan, kini sudah mencapai 132% atau mencapai Rp1.030.335.190.
Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari Rp5.550.596.700 target yang dibebankan, kini sudah mencapapi Rp7.245.888.330 atau over 131%. Pajak Penghasilan Mineral Bukan Logam Batuan dari Rp16.700.000.000 yang targetkan, kini sudah melampaui 120% atau Rp20.119.682.895. Untuk target Pajak Bumi dan Bangunan dari Rp3.874.545.968 yang dibebankan, saat ini sudah hampir mecapai target. Yakni Rp3.389.842.076 atau sudah berada di posisi 87%.
Untuk pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) naik 307.8% dari target Rp150.000.000 yang dibebankan. Saat ini realisassi Pajak BPHTB mampu direalisasikan Rp4.617.073.043.
Sedangkan pajak hotel dari target Rp5.000.000 yang dibebankan, juga sudah melewati target yang ada, yakni Rp6.915.000 atau 138%. Lain-lain PAD yang sah dari Rp11.108.664.040 yang dibebankan, kini telah mencapai Rp12.947.458.552 atau over 38%.
Di beberapa dinas badan juga menunjukan trend yang positif. Seperti di Dinas Perhubungan dari Rp63.280.000 yang bebankan, justru melampaui target yakni Rp152.845.000 atau 242% atau melebihi Rp89.565.000. Di Dinas Perhubungan, ada dua pos retribusi yang menjadi sumber potensi PAD. Yakni retribusi terminal dan retribusi pengujian kendaraan bermotor. Untuk target retribusi pengujian kendaraan bermotor dari Rp11.280.000 yang dibebankan, saat ini mencapai Rp75.445.000, atau over Rp64.165.000 atau melampaui 669%. Sedangkan retribusi parkir di tepi jalan umum dari Rp32.000.000 yang dibebankan, saat ini telah mencapai Rp 49.900.000 atau over 156%.
Di dinas pariwisata dan kebudayaan dari Rp100.000.000 yang ditargetkan, saat ini telah mencapai Rp125.354.500 atau 125%. Di Dinas Perikanan dari target Rp 6.500.000 yang dibebankan, kini telah mencapai Rp11.700.000 atau 180%.
Untuk di Dinas Kesehatan masih sedang dalam perampungan di hampir semua Puskesmas. Dari Rp1.237.000.000 yang ditargetkan saat ini baru mencapai Rp615.683.018.
Untuk Dinas Perdagangan dan ESDM dari Rp135.000.000 yang dibebankan, saat ini sudah mencapai Rp112.751.000 atau 84%. Sementara di Badan Pengelola Rumah Sakit dari Rp8.500.000.000 yang dibebankan, baru berada di 39% atau Rp3.323.738.863. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari Rp625.000.000 yang dibebankan, kini sudah mencapi Rp607.848.413 atau 97%.
Rio optimis realisasi PAD yang telah targetkan di beberapa dinas dan badan akan mampu direalisasikan sebelum akhir 31 Desember mendatang.(*)