TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Heboh setelah Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) membeberkan nama sejumlah pejabat dan mantan pejabat yang diduga belum mengembalikan aset.
Dari puluhan pejabat yang dipublis, ada nama mantan Wakil Walikota Kotamobagu Djainuddin Damopolii. Selain itu ada nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Muhamad Assagaf yang merupakan mantan kepala dinas pertambangan Bolmong waktu itu.
Dipublisnya nama pejabat yang diduga menguasai aset milik Pemkab Bolmong, karena memang sejak awal sudah dingatkan. Tim pemburuh aset yang dibentuk Pemkab Bolmong kesulitan untuk menarik aset yang masih berada di tangan oknum mantan pejabat. Hal ini kerap mempengaruhi laporan keuangan pemerintah daerah saat pemeriksaan tim BPK RI.
Djainuddin Damopollii dan Muhamad Assagaf diketahui merupakan mantan pejabat Pemkab Bolmong diera kepemimpin Bupati Marlina Moha Siahaan saat itu. Djainuddin tercatata sebagai kepala Bappeda sedangkan Muhamad Assagaf tercatat sebagai kepala Dinas Pertambangan.
Namun Djainuddin dan Assagaf membantah nama mereka masuk dalam daftar.
Seperti yang dikatakan Djainuddin, mantan Wakil Walikota Kotamobagu ini mengaku kalau aset bergerak sudah diproses sejak 2013 silam. Dia menjelaskan, pada 2015 sudah berniat untuk membeli melalui lelang. Namun saat akan dibayar, tim aset Pekab Bolmong masih masih menunda dengan alasan masih akan dihitung lagi. Namun hingga kini tidak ada informasi lagi.
“Apa mereka tidak mau lanjut atau tidak saya juga tidak terima informasi,” ungkap Djainuddin.
Dia menilai ada kelalaian oknum yang ada bidang aset Pemkab Bolmong. Sebab rata-rata para mantan pejabat meunggu informasi soal harga lelang kendaraan untuk dibayar.
Mantan kepala Bappeda Bolmong ini mengaku bahwa aset mobil sedan Toyota Corola Altis DB 1002 DM masih ada dan sudah tidak layak pakai.
“Kalau mereka mau angkat, yah silahkan,” tuturnya.
Djainuddin menegaskan, harusnya para oknum penanggung jawab terhadap aset ini bekerja maksimal. Dengan mempublis nama-nama, sesungguhnya mereka sedang menunjukkan kegagalan dalam bekerja.
“Aneh kalau sejumlah aset yang alamatnya sangat terang benderang, kemudian sulit ditelusuri,” papar Papa Et sapaan akrabnya.
Terpisah Sekda Boltim Muhamad Assagaf pun membantah jika masih menguasai aset milik Pemkab Bolmong. Manyan Kadis Pertambangan di era Bupati Marlina Moha Siahaan ini mengaku bahwa mobil tersebut sudah tidak ada di tangannya. Mobil tersebut lanjut Assagaf berada di bengkel.
“Mobil itu tidak ada di tangan saya. Mobil itu ada di bengkel dan saya sudah perintahkan untuk menarik sejak dua tahun lalu,” kata Assagaf.
Berdasarkan data yang publis, Ir. Mohamad Asagaf belum mengembalikan aset kendaraan Station Wagon Toyota Avanza 1.3 G dengan nomor polisi DB 4013 D saat menjabat sebagai Kadis Pertambangan waktu itu.
Namun menurutnya bahwa kendaraan itu berada di bengkel dengan kondisi rusak parah karena alami kecelakaan.
“Mobil itu rusak parah karena alami kecelakaan. Saya berinisiatif untuk memperbaiki. Tapi dua tahun belakangan sudah saya perintahkan untuk mengambil disalah satu bengkel di Kotamobagu,” kata dia. (**)