TOTABUAN.CO BOLMONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mencatat, sejak sepekan terakhir, ada lima lokasi yang terbakar. Hal ini dampak dari musim kemarau.
Menurut kepala Seksi penanggulangan bencana Kantor BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan, musim kemarau sampai saat ini masih terus berlanjut di wilayah Sulawesi Utara khususnya di Kabupten Bolaang Mongondow Raya.
Hasil perkiraan BMKG Pusat, musim kemaraun akan mencapai puncaknya pada Oktober.
“Hasil pemantauan BPBD Kabupaten Bolmong melalui satelit Aqua, Terra dan SNPP dengan tingkat confidence terendah 25 %, titik hotspot di wilayah BMR sejak sepekan terakhir cenderung bertambah,” kata Abdul Muin.
Hasil Pantauan BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow sejak sepekan terakhir tercatat kurang lebih lima lokasi kawasan perbukitan maupun pegunungan yang terbakar. diduga akibat ulah oknum warga masyarakat yang ingin memperluas lahan perkebunan dengan cara membakar lahan. Karena selain hemat biaya juga hanya bermodalkan korek api.
Untuk kawasan perbukitan dan pegunungan yang terbakar di wilayah Bolaang Mongondow yakni perbukitan Inobonto (Kelurahan Inobonto, Desa Inobonto II), perbukitan Poigar (Desa Mariri Lama), perbukitan PT. CONCH, perbukitan Desa Lalow, pegunungan Labuan Uki.
Sedangkan untuk titik Hotspot yang terdeteksi Satelit sampai hari ini tersebar di wilayah Kecamatan Poigar (tiga titik api), Kecamatan Bilalang (Satu titik api), Kecamatan Lolayan (Satu titik api), Kecamatan Lolak (satu titik api).
Sosialisasi kepada masyarakat berupa imbauan akan bahaya pembakaran lahan untuk perluasan areal perkebunan terus dilakukan BPBD Bolmong melalui pemerintah desa maupun kecamatan.
Penulis: Hasdy