TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi yang diwakili Sekretaris Daerah Abdullah Mokoginta secara resmi membuka Konsultasi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahun 2025-2029 Kamis 15 Mei 2025.
Acara ini berlangsung di RM Arsyila Desa Lolak yang dihadiri para pimpinan OPD, Camat, unsur masyarakat hingga Ormas serta.
Selain itu dihadiri para pemateri dari DLH Provinsi Sulut Kabid Tata Lingkungan Nolly Rantung, SIK, Tenaga Ahli Prof DR Zetly Tanod MSc dan Deasy Makalalag, SP MSi. Selain itu sejumlah tim ahli seperti Dr Wieske Rotinsulu, Dr Hery Panatik Surono Sp MSc dan Mohamad Jaka Andika Sp, ikut dilibatkan.
Saat menyampaikan bupati, Sekda Abdullah Mokoginta menyampaikan, konsultasi publik ini bertujuan untuk menganalisis secara sistematis, menyeluruh, dan partisipatif guna memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam kebijakan, rencana, serta program pembangunan daerah.
“Melalui forum ini, diharapkan dapat dihasilkan rekomendasi, kesepakatan, serta integrasi isu-isu prioritas ke dalam Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) pembangunan Kabupaten Bolaang Mongondow,” katanya.
Ia menegaskan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus dilakukan secara sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan.
Hal ini penting untuk menjamin keterpaduan serta kesinambungan pembangunan yang berkelanjutan, sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah.
“Jika aspek lingkungan tidak terintegrasi dalam perencanaan pembangunan serta pengambilan keputusan, maka pembangunan yang dilakukan bisa menjadi tidak tepat, mengakibatkan degradasi lingkungan, dan berdampak negatif bagi keberlanjutan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia menekankan pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan daya dukung serta daya tampung lingkungan hidup.
“Dengan kondisi geografis Kabupaten Bolaang Mongondow kita harus memastikan bahwa aktivitas pembangunan tidak melampaui kapasitas daya dukung dan daya tampung wilayah kita. Prinsipnya, kita membangun tanpa merusak lingkungan,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kontribusi positif dari seluruh peserta, terutama dalam memberikan masukan terhadap perumusan isu strategis, tantangan, serta kondisi yang akan dihadapi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti dan berpartisipasi aktif sehingga masukan yang diberikan dapat bermanfaat dalam penyusunan KLHS RPJMD Bolmong. Kesepakatan yang dihasilkan nantinya akan menjadi pedoman dalam perencanaan pembangunan daerah ke depan,” imbuhnya. (*)