TOTABUAN.CO BOLMONG— Dandim 1303 Bolaang Mongondow (Bolmong) Letkol Inf Sampang Sihotang menegaskan, kepada masyarakat kalau masih ada preman di kampung yang tidak bisa dibina atau dinasehati, agar segera melapor ke Babinsa agar di data. Pendataan preman yang tidak bisa dibina ini bukan untuk diberi hukuman, akan tetapi untuk diberikan pembinaan lewat keterampilan.
“Jadi untuk preman kampung yang keras kepala dan tidak bisa dibina, segera dilaporkan ke Babinsa. Nanti Babinsa yang akan data,” ujar Sihotang Kamis (28/4).
Ia menjelaskan bahwa pendataan preman kampung itu merupakan program pembinaan preman. Sebab untuk saat ini ada 50 orang preman dari beberapa hari yang lalu sudah menjalani proses ketrampilan yang dilaksanakan selama tiga hari hingga 22 April.
Giat ini lanjut Sihotang merupakan penjabaran dan wujud nyata dari implementasi revolusi mental yang menjadi program Pemerintah.
“Jadi penjabarannya yakni bela Negara melalui ketrampilan baris berbaris, pengetahuan tentang radikalisme, wawasan kebangsaan, deteksi dini dan cegah dini,” tambahnya.
Disamping itu juga para preman diajarkan tentang kedisiplinan waktu bangun pagi dan apel malam. “Kekompakan juga diajarlan melalui pemberian yel-yel,” imbuhnya.
Disamping itu kegiatan ini juga melibatkan berbagai instansi yakni Kesbanglinmas Bolmong, Polres Bolmong, Dinas tenaga kerja, Dinas Sosial dan beberapa perusahaan swasta.
Ia berharap akan terus berlanjut dengan harapan para preman yang telah dibina bisa diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai keterampilan masing-masing.(Has)