TOTABUAN.CO BOLMONG — Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bolmong menggelar temu wicara pemuda yang dilaksanakan di Kantor Balai Desa Lolak Senin (3/12/2018).
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Eksistensi Pemuda Bolmong dalam Pusaran Arus Perubahan Global”.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bolmong Lutfi Limbanadi mewakili Bupati Bolmong Yasti Sopredjo Mokoagow, membuka kegiatan tersebut.
Dalam penyampaian dia mengatakan, Pemuda Bolmong harus maju dan berkembang demi kemajuan daerah Kabupaten Bolmong.
“Dengan adanya keterlibatan pemuda dalam proses pembangunan daerah diharapkan mampu memberikan dampak positif. Semoga apa yang menjadi hasil pembicaraan bisa bermanfaat, tentu menjadikan pemuda Bolmong lebih semangat dan aktif,” harapnya.
Ketua KNPI Bolmong Abdulsam Bonde dalam materi mengatakan, sangat penting untuk membangkitkan gairah dan semangat pemuda memberikan dampak positif bagi daerah, karena peran pemuda sangat berpengaruh sejak dulu sampai saat ini.
“Pemuda itu tidak harus selalu kritis terhadap sesuatu apalagi tanpa solusi. Ada banyak cara lain untuk memberikan masukan ke pemerintah, bisa dengan menulis, dan banyak cara yang lebih baik, untuk perkembangan daerah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk menghadapi perkembangan global seperti ini, pemuda harus lebih cerdas karena di dalamnya ada perkawinan antara akal dan budi, artinya pemuda harus mampu membaca tantangan di depan.
Tak hanya itu, menurutnya pemuda juga harus Hebat, untuk mengharmonisasikan, perbedaan suku, ras, agama, termasuk menjaga keutuhan NKRI.
Bonde menuturkan, Pemuda harus berempati dalam membangun kebersamaan, berdiri dalam berpikir dan berpendirian.
“Ya, mudah-mudahan kegiatan awal kali ini mampu mengembalikan citra generasi muda menuju Bolmong hebat dan mampu menjaga integritas,” katanya.
Sementara itu, pemateri lain Rivai Mokoagow menyampaikan, setiap pemuda harus keterampilan.
“Ini sangat penting, karena kalau tidak ada keterampilan, maka jangan berharap bisa bermain-main di arus globalisasi. Juga kaum muda harus rajin membaca buku guna menambah pengetahuan sebagai generasi muda,” jelasnya.
Dalam materinya juga, Amri Modeong menyampaikan kepada generasi muda untuk mampu memberikan kontribusi dalam lingkup pembangunan dari desa.
“Ini pentint, tidak masalah pemuda memberikan masukan untuk pembangunan. Namun, paradigma yang kritis harus berbanding lurus dengan pengetahuan,” katanya.
Hamri Mokoagow menambahkan dalam memberikan materi mengegaskan, Pemuda juga harus bijak dalam menggunakan media sosial.
“Jangan jadi pemuda yang ketergantungan dengan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan yang lain. Bijaklah dalam menggunakan Medsos,” jelasnya.
Kegiatan berjalan begitu alot dengan tanya jawab antara pemateri dan para pemuda yang hadir mewakili organisasi kepemudaan di Bolmong.
Penulis: Viko