TOTABUAN.COBOLMONG — Perhatian dan komitmen yang tinggi dalam kebijakan ketenagakerjaan terus menjadi prioritas PT Perumahan Pembanguna (PP) Persero yang sedang menangani proyek Bedungan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Penguatan struktur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus diterjemahkan di lapangan melalui berbagai program yang dapat meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Selain berperan penting dalam menunjang keberhasilan aktivitas usaha perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki makna strategis yang menjaga eksistensi perusahaan.
Menurut Kepala Divisi Health, Safety and Environment (HSE) PT PP proyek Bendungan Lolak Johan Midardi, PT PP menempatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama sejak dari tahap perencanaan proyek sampai dengan memasuki akhir pelaksanaan pekerjaan.
“Penerapan dan pemeliharaan perilaku yang dapat mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu keharusan,” kata Johan.
Saat ini kata Johan, tuntutan implementasi K3 juga semakin ketat dan tinggi. Pengembangan demi pengembangan terus diupayakan baik dengan kebijakan baru, pelatihan dan sosialisasi sistem K3 terkini. Dalam Implementasi K3 yaitu ISO 45001, Tahun 2018 dan saat ini sudah diterapkan.
“Adalah komitmen kami untuk terus menyempurnakan aspek keselamatan dan kesehatan kerja guna menjadi perusahaan jasa konstruksi berkelas. Komitmen PT PP terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam implementasinya mengacu pada sistem manajemen ISO 45001, Tahun 2018, serta peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang telah ditingkatkan menjadi PP No, 50 tahun 2012, serta Sistem Manajemen Lingkungan,” jelasnya.
Selain itu pihaknya secara konsisten mengembangkan budaya keselamatan yang saling mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh individu baik karyawan, subkontraktor, maupun pihak lain yang melakukan aktivitas di area kerja Perusahaan. Setiap individu di lingkungan proyek wajib menggunakan standar Alat Pangaman Diri (APD) seperti helm pelindung kepala, safety shoes, body harnes, rompi/vest dan perangkat lain sesuai dengan tingkat risiko pekerjaan.
“Dalam aspek kesehatan kerja, kami memandang bahwa perlindungan kesehatan menjadi poin penting dalam melindungi karyawan agar terbebas dari gangguan kesehatan serta dampak buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan yang terkait dengan proyek konstruksi,” katanya.
Untuk melaksanakan hal tersebut, PT PP proyek bendungan Lolak senantiasa menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, di antaranya dengan melakukan pengukuran dampak suatu kegiatan/proyek terhadap manusia serta lingkungan sekitar.
Keselamatan karyawan menempati prioritas urutan teratas dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, kami berupaya agar seluruh karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna menjaga keselamatan seluruh insan Perusahaan, pungkasnya.
Upaya dan komitmen itu sehingga PT PP proyek bendungan Lolak, menerima penghargaan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yaitu penghargaan nihil kecelakaan kerja (Zero Accident Award) dari Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia tahun 2021.
Penghargaan Zero Accident Award yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah itu ini diberikan kepada perusahaan dengan ketentuan tidak pernah terjadi kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja selama 3 tahun berturut-turut.
Selain itu telah tercapai jam kerja tanpa kecelakaan yang menghilangkan waktu kerja sesuai dengan besar kecilnya perusahaan serta bobot resiko pekerjaan.
Manager PT PP (Persero) Tbk Hedy Hedar mengaku bersyukur dan meminta agar prestasi yang didapat ini terus dipertahankan.
Dia juga mengucakan terima kasih kepda Kementrian Tenaga Kerja RI dan Dinas Tenaga kerja Provinsi Sulut atas dukungan selama ini.
Selaku Profesional Project Manager, Hedy berpesan agar karyawan untuk tetap konsisten dalam menjaga nilai-nilai dan norma keselamatan kerja. (*)