TOTABUAN.CO BOLMONG — Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Ashari Sugeha, memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan mobil dinas DB 29 D milik instansinya mengalami insiden di depan salah satu tempat hiburan malam.
Dalam video yang beredar, kendaraan dinas tersebut diketahui dikemudikan oleh sopir berinisial SM, yang berstatus sebagai tenaga honor daerah. Peristiwa itu menjadi sorotan publik lantaran sopir diduga dalam kondisi mabuk saat mengendarai mobil dinas di luar jam kerja.
Menanggapi hal itu, Ashari menjelaskan kronologis kejadian yang terjadi tanpa sepengetahuannya. Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya dirinya dan SM berada di Lolak. Namun karena menerima kabar bahwa kondisi istrinya sedang menurun akibat gula darah yang kambuh, ia memutuskan untuk segera kembali ke Kotamobagu.
“Saya ajak sopir untuk pulang karena khawatir dengan kondisi istri saya,” kata Ashari.
Setibanya di Kotamobagu, lanjutnya, SM sempat meminta izin untuk pulang ke rumah. Padahal, mobil dinas tersebut biasanya tidak dibawa pulang oleh sopir, melainkan diantar kembali ke rumah dinas oleh anak yang ditugaskan.
“Kebetulan anak yang biasa mengantar sedang ada keperluan, sementara saya juga belum bisa membawa mobil sendiri karena kaki saya sedang sakit. Saat itu dia (SM) meminta izin membawa mobil dengan alasan supaya keesokan harinya bisa datang lebih pagi untuk menjemput saya,” jelas Ashari.
Ashari menegaskan, setelah memberi izin terbatas itu, ia mengira kendaraan dinas sudah tidak lagi digunakan. Namun belakangan, ia justru mengetahui bahwa mobil tersebut dipakai kembali oleh SM di luar jam kerja hingga akhirnya terlibat insiden.
“Saya tahunya dia sudah pulang ke rumah. Saya tidak tahu kalau mobil itu masih digunakan malam hari. Saya baru mengetahui setelah video kejadian itu beredar luas di Facebook,” ungkapnya.
Akibat dari perbuatannya, mobil dinas mengalami kerusakan di bagian belakang dan SM langsung diberhentikan dari tugasnya.
“Saya sudah berhentikan dia akibat ulahnya sendiri. Penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi apalagi sampai dalam keadaan mabuk, sama sekali tidak bisa ditolerir,” tegas Ashari Sugeha.
Ashari juga menambahkan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian ini dan meminta maaf. Menurutnya, ini menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati.
,tandasnya. (*)