TOTABUAN.CO BOLMONG — Seminar anti pornografi, pornoaksi dan Narkoba digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Jumat (20/5).
Seminar yang dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Bolmong itu diikuti sekitar 80 anggota DWP Kemenag. Seminar itu menghadirkan Ketua DWP Kemenag Sulawesi Utara (Sulut) Darussaada Paransa, selaku narasumber karena telah mengikuti Training Of Trainer (TOT) Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi (SIAPP) di Balikpapan beberapa waktu lalu.
Dalam materinya, Darussada menegaskan banyak orang tua belum siap menjadi orang tua dalam arti mendidik anak agar terarah dengan baik.
“Padahal, otak anak terbentuk sejak masih dalam kandungan sehingga pola asuh dan didikan positif sebenarnya bisa dilakukan sejak dini,” katanya.
Menurutnya, kesalahan dalam mendidik anak akan menyebabkan anak menjadi BLAST atau Boring (Bosan), Lonely (Kesepian), Angry (Mudah marah), Stress (Stres), dan Tired (Lelah).” Jika sudah begitu anak akan sulit dikendalikan,” ujarnya.
Ia juga menyentil kekeliruan para orang tua yang kerap sibuk bekerja dan cenderung memberikan fasilitas penghibur berupa gadget dan smart phone sebagai pengganti kasih sayang dan perhatian orangtua. Dan tanpa disadari, game dan internet pada gadget atau smart phone jika dimainkan terus-menerus akan menimbulkan kecanduan.
“Kalau sudah begitu perlu hati-hati karena inilah candu jenis baru yang disebut Narkolema yakni Narkoba Lewat Media,” katanya.
Keingintahuan anak yang tinggi tanpa batas kontrol juga akan membuat anak mengenal aktivitas seks sejak dini.
“Karena itu, orang tua harus lebih pintar menggunakan internet dibanding anak-anak. Jangan kalah dengan anak-anak karena di situlah fungsi kontrol bisa dilakukan,” ujarnya.
Ketua DWP Kemenag Bolmong, Atthira Pakaya-Manoppo, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber terlebih seluruh anggota DWP Kemenag.
“Informasi tentang kiat-kiat mencegah pornografi dan pornoaksi terutama di lingkungan keluarga dan anak sangat penting diketahui. Sehingga itu kita memilih tema itu dama seminar kali ini,” katanya. (Mg3)