TOTABUAN.CO BOLMONG– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Renty Mokoginta mengatakan, masih menemukan kasus drop out atau anak putus sekolah di desa terpencil. Salah satunya di Desa Pomaman Kecamatan Poigar.
Hal itu dikatakannya, saat turun langsung mengunjungi desa terpencil, untuk diseminasi pendidikan daerah terpencil. Sekaligus melakukan peninjauan terhadap pendidikan, baik itu guru dan murid.
“Iya, ternhata masih ada,” akunya.
Renti menegaskan, langsung memerintahkan kepada kepala sekolah dan guru, untuk kembali mendatangi para siswa yang sudah drop out. Dengan tujuan, agar mereka kembali masuk sekolah.
“Tidak boleh dibiarkan dan tidak ada alasan. Anak wajib mendapatkan pendidikan,” katanya.
Kepapla bidang Pendidkan Dasar Rivai Mokoagow yang ikut mendampingi, mengatakan di desa Pomoman memiliki gedung SD yang digunakan untuk 28 siswa, secara keseluruhan. Dari kelas I hingga VI dengan jumlah guru 4 orang.
“Gegung SMP, jumlah siswa 14 orang secara keseluruhan dari Kelas VII hingga Kelas IX, 4 siswa diantaranya sudah dinyatakan lulus dan memiliki 4 tenaga guru,” jelasnya.
Desa Pomoman tercatat sebagai salah satu wilayah terpencil yang dimukim sekelompok warga, sejak Tahun 1983. Untuk menuju desa tersebut, butuh watku dan kendaraan super kuat karena harus melewati sejumlah sungai.(*)