TOTABUAN.CO BOLMONG – Kasus penyekapan yang dialamai Empat anak warga Kelurahan Inobonto Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ternyata sarat rekayasa yang dilakukan sejumlah oknum security. Sebelum dibawa ke pos dan disekap selama Tujuh jam, ke empat anak tersebut disuruh pegang besi kemudian di foto.
Ketua LSM Bogani Totabuan Yusuf Mooduto mengatakan, apa yang disampaikan Kapolres Kota Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan, bahwa empat anak tersebut mengambil besi hanya berdasarkan berita acara pemeriksaan.
Padahal Yusuf menjelaskan, pengakuan ke empat itu, tidak demikian.
“Jadi tidak seperti itu ceritanya. Kasus yang dialami ke empat anak itu, sarat rekayasa yang dilakukan oknum security. Berdasarkan keterangan keempat anak ini, sebelum disekap, ke empat anak tersebut disuruh pegang besi kemudian difoto seolah-olah mereka mengambil besi,” tegas Yusuf.
Atas dasar foto itu, menjadi pegangan bagi Li Jing alias Mr Li dan empat oknum security yang bekerja di PT Consh. Dalam berita acara pemeriksaan Polisi, mereka bersikeras bahwa keempat anak tersebut mengambil besi berdasarkan foto yang ada padahal tidak demikian.
“Saya yakin anak yang masih duduk di bangku kelas VI SD tidak berani merekayasa suatu persoalan. Ini berdasarkan pengakuan, bahwa sebelum dibawa ke pos, mereka disuruh pegang besi kemudian difoto,” begitu kronoligis yang sebenarnya.
Kasus penyekapan yang dialami empat anak yang masih duduk di bangku kelas enam SD itu, bahkan berujung pada pencabulan.
Kasus tersebutb sudah mendapat pengawalan dari Dinas P3A Kabupaten Bolmong dan Provinsi. Mereka mendesak agar apa yang dialami empat anak tersebut harus diproses secara professional dan transpraran.
Penyidik dari Polres Kota Kotamobagu terus mendalami kasus tersebut. Bahkan beberapa oknum dari pihak PT Consh sudah diperiksa polisi. Mereka adalah BH alias Bud, ML alias Edi, MP alias Din dan LJ alias Mr Li.
Penulis: Hasdy