TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Sudah memasuki hari ke empat aksi demo ratusan karyawan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bolaang Mongondow terus berlangsung. Jika pada akdi demo pada hari kedua menyegel kantor, kali ini para karyawan melakukan aksi demo dengan menggunakan keranda.
Menurut para karyawan, keranda yang mereka letakan di depan pintu kantor PDAM, sebagai tanda matinya direksi PDAM yang hingga kini belum membayar gaji mereka sejak tiga bulan. Akibatnya aksi mogok kerja para karyawan dan karyawati PDAM berdampak pada pelayanan.
“Ini bagian dari kekecewaan kami selaku karyawan. Karena tiga bulan bekerja, hak kami belum dibayar” kata Marham Makalungsenge koordinator lapangan Kamis 12 Januari 2016.
Selain keranda, para karyawan juga membawa karangan bunga dan dan memasang bendera setengah tiang. Menurut Arham, para karyawan sudah berusaha mengeluh ke pihak Direksi untuk meminta gaji, tapi terkesan diabaikan.
“Hari ini kami nyatakan PDAM Bolmong berduka cita karena aspirasi kami tidak diperhatikan. Kami memohon kepada Bupati Bolmong sebagai pemilik perusahaan agar memikirkan nasib anak istri kami,” tambahnya.
Akibat dari aksi tersebut, aktifitas pelayanan di kantor tersebut lumpuh total. Apalagi sebagian wilayah, air
bersih tidak lagi mengalir.
Namun secara terpisah Dirut PDAM Hasni Wantasen membantah jika belum membayar gaji para karyawan. Menurut Hasni, jika gaji karyawan selama tiga bulan sudah dibayar melalui rekening Bank.
“Tapikan para karyawan ada pinjaman sebelumnya. Sehingga yang akan dibayar oleh perusahaan adalah sisa gaji Desember dan Januari,” kata Hasni.
Sedangkan untuk pembayaran dua bulan rencananya akan dibayar di atas tanggal 20. Sedangkan untuk tuntutan dana pensiun yang belum dibayarkan, Hasni menjelaskan perusahaan telah memberikan dana talangan sebesar 60 % kepada para pensiun setiap bulan, tandasnya.(Mg2)