TOTABUAN.CO BOLMONG — Sejumlah sekolah tingkat SD maupun SMP yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengalami kekuarangan tenaga pengajar atau guru yang berstatus Aparat Sipil Negara (ASN) .
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renty Mokoginta Senin 17 Juni 2019.
Menurut Renty, kekurangan guru itu mulai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kurang lebih 351 guru yang kita butuhkan untuk tingkat SD dan SMP,” ungkapnya.
Ia mencontohkan untuk guru SD dan SMP, masih banyak mengalami kekurangan. Seperti guru pendidikan Agama dan guru Pendidikan Olah Raga.
Untuk guru SD dibutuhkan 210 dan sisanya untuk guru SMP.
Pada rekrutmen seleksi CPNS 2019 ini, pihaknya akan mengusulkan kurang lebih 353.
Pada seleksi CPNS lalu, hanya 151 yang diterima dari 400 yang diusulkan.
Renty juga mengatakan, pada tahun ini kurang lebih 50 guru akan memasuki masa pensiun.
Dengan jumlah tersebut masih sangat banyak kekurangan tenaga guru, yang tersebar disejumlah sekolah SD dan SMP yang tersebar di 15 kecamatan 200 desa dan 2 kelurahan.
Sedangkan untuk guru honorer tergantung dengan kebutuhan sekolah masing-masing.
“Jadi kami Dinas Pendidikan tidak memegang data pasti tentang guru honorer sekabupaten Bolmong,” katanya.
Sekda Bolmong Tahlis Gallang menyebutkankan bahwa Pemkab Bolmong masih kekurangan PNS. Meski belum diketahui berapa yang akan diusulkan, namun peluang untuk rekrutmen CPNS dan PPPK dilingkup Pemkab Bolmong berpeluang.
Menurutnya pada seleksi tahun lalu, hanya dua ratus lebih lolos seleksi dari 200 lebih yang diusulan.
Sekda mengatakan, pada tahun ini jumlah PNS yang akan pensiun tidak sebanding dengan jumlah PNS yang lolos seleksi pada tahun lalu.
Sehingga diharapkan, pada seleksi CPNS tahun ini peserta yang akan ikut bisa memenuhi kuota yang diusulkan.
Selain itu Pemkab Bolmong akan membuka seleksi PPPK. Sebab pada tahun lalu, tidak ada yang mendaftar.(**)