TOTABUAN.CO BOLMONG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow mencatat per-29 Januari 2019 ini, sudah terjadi 35 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Bolmong Sahara Albugis mengaku khawatir, sebab angka tersebut tergolong tinggi di awal tahun.
“Saya minta warga masyarakat Kabupaten Bolmong lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan.Ini bentuk pencegahan awal sebelum terjadi wabah penyakit ini,”ujar Sahara.
Menurut Sahara, harus kita mencegah berkembangnya nyamuk eedes aegypti yang sangat rentan mengakibatkan, masyarakat terkena DBD.
“Masyarkat harus lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan, apalagi saat musim penghujan seperti ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data di Dinkes Bolmong, di Kabupaten Bolmong sampai Selasa 29 Januari 2019, sudah terjadi 35 kasus DBD.
“Semua tergantung kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk lebih giat lagi menjaga lingkungan. Sehingga tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, mengingat musim penghujan seperti ini banyak terjadi genangan air, sehingga sangat mudah nyamuk berkembang,” ucapnya.
Lanjutnya, meski pihaknya melakukan fogging di beberapa wilayah, tetapi itu bukanlah salah satu tindakan pencegahan dalam Kasus DBD. Katanya yang paling pokok yakni, kebersihan lingkungan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Gerakan 3 M Plus adalah Pencegahan DBD.
“Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik-jentik nyamuk. Mungkin di rumah kita bersih, tapi lingkungan sekitar rumah atau kantor kita tidak bersih, dan menjadi sumber perindukan jentik-jentij nyamuk,” jelasnya.
Dia mengajak, kepada seluruh masyarakat melakukan gerakan cegah yamuk aedes aegypti penyebab DBD dan chikungunya, dengan menerapkan 3M Plus.
“Sangat dibutuhkan kerja sama dari kita semua, mari kita bersihkan lingkungan sekitar, bekerja sama antar sesama, kita cegah DBD bersama,” harapnya.
Penulis:Viko