TOTABUAN.CO BOLMONG – Kejadian crane jatuh di Masjidil Haram yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia ratusan orang menimbulkan duka mendalam.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bolaang Mongondow (Bolmong) Tavip Pakaya, mengatakan turut berduka cita atas apa yang menimpa para tamu Allah SWT tersebut.
“Atas nama pimpinan Kemenag Bolmong saya menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban akibat jatuhnya crane atau alat berat di Masjidil Haram,” katanya.
Dia menjelaskan untuk Jamaah Calon Haji (JCH) asal Bolmong, dalam kejadian tersebut tidak ada yang menjadi korban.
“Alhamdulillah, hingga hari ini, saya belum mendapat kabar jika ada JCH asal Bolmong yang menjadi korban,” katanya.
Untuk haji tahun ini, sebanyak 57 JCH asal Bolmong bersama satu Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Sebenarnya, JCH asal Bolmong sendiri hanya sebanyak 55 orang. Namun, ketambahaan dua JCH mutasi dari Kota Kotamobagu (KK). Sementara, tahun ini JCH termuda dari Bolmong yakni Esse umur 26 tahun dan JCH tertua Nawa Mappa umur 70 tahun.
Bupati Salihi Mokodongan, berharap agar para JCH asal Bolmong dapat menjaga citra bangsa dan daerah.
“Selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan, saling tolong menolong sehingga seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan baik,” kata bupati.
Bupati juga berpesan pada para JCH agar berupaya menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan dan minum serta istirahat yang cukup demi kelancaran selama menjalankan ibadah yang masuk dalam salah satu rukun Islam itu. (Has)