TOTABUAN.CO BOLMONG — Siapa yang tidak tahu buah Nanas dan pasti kita juga sering mengkonsumsinya. Tetapi, tahukah anda tentang manfaat lain dari nanas tersebut?. Ternyata daun nanas dapat dimanfaat untuk bahan baku utama untuk kerajinan bagi ibu rumah tangga. Salah satunya yang sudah dilakukan ibu-ibu yang tergabung di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Morobayat Desa Muntoi Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Felni salah satu anggota LKS Morobayat Desa Muntoi Timur mengatakan, saat ini sudah ada 40 buah tas lebih dengan berbagai macam model dan ukuran yang berhasil diproduksi.
“Iya, sudah ada 40 buah tas dengan model dan ukuran yang kita produksi,” kata Felni.
Untuk harga jual, memang agak terbilang mahal, mulai 250 – 800 ribu rupiah sesuai model dan ukurannya. Kendati begitu para pembeli dari luar daerah sudah membeli. Seperti dari Provinsi Gorontalo, Papua, Makassar, Kalimantan.
“Produksi tas LKS Morobayat, saat ini dijual lewat Tokopedia,” katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Sofyanto Mamonto mengatakan, potensi sumber daya alam yang ada di Bolmong memberikan peluang bagi para pelaku usaha kecil.
Puluhan warga ibu-ibu telah diberikan pelatihan cara pembuatan serat daun nenas untuk dijadikan bahan baku. Hal ini kata Sofyanto, tidak lepas dari visi dan misi Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk.
Tenaga yang direkrut berasal dari Kecamatan Passi Barat dengan mendatangkan tenaga dari Subang Bandung.
Keunggulan dari serat daun nanas ini adalah mempunyai nilai ekonomis, dengan pemamfaatkan produk turunan. Sebab selama ini kata Sofyanto, masyarakat hanya mengantungkan pada buah untuk dijual.
Dengan dilakukan program pelatihan ini, masyarakat akan mendapat tambahan pendapatan sambil menunggu panen puncak yang setahun hanya dua kali. Serat daun nanas ini bisa dijadikan produk home industri, dikerjakan tingkat rumah.
Kwalitas Serat Daun Nanas
Daun nanas mempunyai lapisan luar yang terdiri dari lapisan atas dan bawah. Diantara lapisan tersebut terdapat banyak ikatan atau helai-helai seratyang terikat satu dengan zat perekat yang terdapat dalam daun. Karena daun nanas tidak mempunyai tulang daun, adanya serat-serat dalam daun nanas tersebut akan memperkuat daun nanas saat pertumbuhannya.
Serat yang berasal dari daun nanas yang masih muda pada umumnya tidak panjang dan kurang kuat. Sedang serat yang dihasilkan dari tanaman nanas yang terlalu tua, terutama tanaman yang pertumbuhannya di alam terbuka dengan intensitas matahari cukup tinggi tanpa pelindung, akan menghasilkan serat yang pendek kasar dan getas atau rapuh. Oleh sebab, itu untuk mendapatkan serat yang kuat, halus dan lembut perlu dilakukan pemilihan pada daun-daun nanas yang cukup dewasa yang pertumbuhannya sebagian terlindung dari sinar mataharibih sebanyak 2,5 sampai 3,5% serat serat daun nanas.
Dalam perkembangannya serat nanas telah banyak digunakan oleh desaigner ternama indonesia dalam menciptakan karya kreasi busana fashion sebagai subtitusi bahan baku tekstil konvensional yang sebelumnya digunakan seperti sutra, katun, jeans, dan berbagai macam bahan baku konveksi lainnya.
Tekstur serat nanas kasar mirip dengan dobi. Kain tersebut mengkilap dan biasanya terlihat sulur-sulur. Hampir semua kain mempunyai tingkatan, dan yang paling kasar sampai yang paling halus, tergantung dari pencampuran bahan dasar pada saat pembuatan kain.(*)