TOTABUAN.CO BOLMONG –Gelombang tinggi yang terjadi Minggu (17/1) membuat ratusan rumah yang ada di pesisir Desa Motabang Kecamatan Lolaka Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengalami kerusakan.
Data dari pemerintah desa setempat menyebutkan, kerusakan rumah itu ada yang berat dan ada yang ringan.
Kepala Desa Motabang Ismail Dilapanga mengatakan, jumlah rumah yang terdampak berjumlah 105 unit dari 121 kepala keluarga.
Ismail membeberkan, rumah rusak berat berjumlah 5 rumah. Yakni milik Husaini Mangadil, Ijai Mamonto, Jalimin Paputungan, Jemi Tangahu dan Sait Mokodompit. Sedangkan 4 Rumah Rusak ringan yakni milik Majid Mamonto, Hasim Ambaru, Agus Dalonto dan Sutami Paputungan.
Warga yang tinggal di pesisir mengaku cemas karena kondisi rumah mereka mulai diterjang ombak dua hari terakhir.
Menurut warga, ketinggian ombak mencapai 5 meter. Warga berharap perlu ada tindakan.
“Setidaknya kalau sudah ada pemecah ombak, tentu akan berguna untuk mengurangi kencangnya ombak,” kata warga.
Menurut warga ancaman abrasi ini semakin parah sejak empat tahun terakhir. Bahkan air laut sempat naik ke masuk ke rumah warga, dan tahun ini terjadi lagi.
Pada peristiwa yang terjadi Minggu (17/1) sejumlah rumah di pesisir pantai Bungin, Desa Motabang, Kecamatan Lolak, rusak akibat terjangan ombak besar. Kebanyakan kerusakan itu terjadi pada bagian dapur rumah.
Kepala BPBD Bolmong Syahril Mokoagow mengatakan, pihaknya sudah turun lapangan untuk melakukan asesmen untuk penanganan.
Anggota DPRD Bolmong Supandri Damogalad yang turun langsung di lokasi bencana meminta pemerintah menseriusi hal ini.
Ia meminta ada solusi jangka pendek dan jangka panjang. “Jangka pendeknya mungkin dibuat penahan sementara. Jangka panjang bisa dibuat tanggul,” ujarnya. (*)