TOTABUAN.CO BOLMONG —Puluhan Mahasiswa asal Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih harus bersabar soal bantuan akhir studi Tahun 2022. Hal itu karena dana yang disiapkan pemerintah daerah masih terlalu kecil ketimbang dengan jumlah proposal permohonan yang masuk.
Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta menjelaskan, kuota yang disiapkan hanya 30 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa yang memasukan proposal berjumlah 54 orang.
“Jadi baru tercover pada Tahun 2022, baru 30 mahasiswa. Sisanya akan kita anggarkan pada Tahun 2023 ini,” kata Renti Rabu 4 Januari 2023.
Program bantuan akhir studi ini, menyasar bagi para mahasiswa asal Kabupaten Bolmong yang akan melaksanakan ujian akhir. Setiap mahasiswa yang mengajukan proposal bantuan, akan menerima bantuan berbentuk dana senilai 4.5 juta rupiah.
Bantuan yang disiapkan pemerintah itu bertujuan, untuk membantu meringankan beban para mahasiswa yang akan menghadapi ujian akhir studi.
Namun seiring dengan kecilnya ketersediaan dana, sehingga hanya disiapkan kuota 30 orang mahasiswa saja.
“Jadi yang sudah memasukan proposal dan belum menerima bantuan diharapkan bersabar Insya Allah tahun ini,” kata Renti.
Sebelumnya sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Bolmong mempertanyakan arah bantuan yang sudah dicairkan. Mereka mengaku, sudah menandatangani sejumlah berkas namun bantuan dana tak kunjung masuk ke rekening mereka.
Taufiq Aljumahi Passi salah satu Mahasiswa yang belum menerima bantuan menuturkan, sudah sempat dipanggil untuk pengecekan kelengkapan berkas dan juga menandatangani berita acara serah terima, pakta integritas, SPTJM dan surat keterangan transfer. Namun, hingga kini belum ada tindaklanjut proses pencairan.
“Pada Desember 2022 pihak Dinas Pendidikan, memberikan informasi bahwa pembayaran sementara proses. Artinya tinggal menunggu uang masuk di rekening. Tapi fakta saat ini dan juga baru disampaikan hari ini bahwa kami tidak mendapatkan beasiswa tersebut dikarenakan anggaran tidak cukup ,” katanya.
Penandatanganan berkas sudah dilakukan, bahkan sudah menandatangani berkas di atas materai untuk menjadi bukti bahwa kami benar penerima yang layak.
Terpisah Rizky Cahya Ahmad menambahkan, informasi bantuan akhir studi bagi mahasiswa asal Kabupaten Bolmong, tidak berupa edaran resmi melainkan hanya informasi yang disebarkan melalui media sosial (Whatsapp). Namun , sayangnya saat pulang mengurus berkas pada Agustus 2022, ternyata bantuan sosial akhir studi terkesan diberikan secara diam-diam.
“Ada katanya surat edaran resmi yang dikeluarkan Dinas Pendidikan, hal ini justru membuat tanda tanya besar seakan bantuan akhir studi ini diberikan secara diam diam kepada mereka yang mengetahui informasi ini tanpa adanya keterbukaan informasi yang jelas,” sambung Rizky. (*)