TOTABUAN.CO BOLMONG — Memasuki triwulan IV tahun anggaran 2018, perolehan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bolmong baru 64 persen, atau berkisar Rp 25 miliar dari Rp41 miliar yang ditetapkan.
Badan Keuangan Daerah (BKD) memperkirakan, dalam waktu dua setengah bulan ke depan akan maksimal capaian tersebut hanya sampai 90 persen saja dari target yang telah dicanangkan.
“Data tersebut terhitung sampai per 11 Oktober 2018 mendatang,” ujar Kepala Bidang Penagihan BPKD Bolmong, Chandra.
Sedangkan dari total belanja Rp 640 miliar dari belanja langsung dan tidak langsung. Dia menjelaskan, masih tersisa 395 miliar yang belum terserap.
Mengenai capaian tertinggi dan terendah PAD pada triwulan keempat ini, Chandra mengaku belum mengecek data terbaru. “Kebetulan lagi di luar pula dan tidak pegang data, nanti setelah di kantor saya kirimkan datanya,” kata dia.
Melihat sisa waktu tinggal 2 bulan lagi di tahun ini, pihaknya berharap serapan anggaran dan juga PAD mampu memenuhi target.
“Untuk pendapatannya prediksi kami sekitar 95 persen saja dapat tercapai. Belanjanya mungkin sekitar segitu juga, dari 85 atau 90 persen. Kurang lebih masih sama seperti tahun lalu juga,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang saat dikonfirmasi mengatakan, sangat optimis capaian PAD Bolmong akan 100 persen.
“Waktu masih dua bulan, karena yang paling besar itu jasa giro, karena jasa giro itu akan masuk setelah akhir tahun, kita lihat saja,”singkat Tahlis usai membuka kegiatan perkemahan pramuka di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan, Selasa (23/10) kemarin.
Penulis: Viko