TOTABUAN.CO BOLMONG — Upaya pemerintah untuk membangkitkan gairah usaha kecil pasca pandemi COVID- 19 terus dilakukan. Salah satunya melalui program One Village One Product (OVOP) yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI.
Kabid industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bolmong Sofyanto Mamonto mengatakan, Kabupaten Bolmong memiliki potensi Nanas berhasil mengikuti program OVOP dan alhamdulilah berhasil lolos verifikasi.
“Kita mendampingi tim dari Kementerian Perindustrian yang turun melakukan verifikasi di beberapa Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di kawasan sentra Nanas,” ujar Sofyanto.
Verifikasi di rumah produksi Nanas, tim berkunjung secara langsung ke rumah-rumah produksi terpilih sebagai sample. Salah satunya rumah industri milik Mama Dija.
Pemilik IKM Azizzah di Desa Lobong itu, mengaku senang atas kunjungan ini karena bisa menyampaikan langsung kondisi atas usaha selai Nanas yang telah digelutinya selama 5 tahun.
“Kami berharap hasil penilaian OVOP, sentra Nenas Kecamatan Passi Barat berada pada level bintang 2 yang berarti memenuhi syarat pemasaran ke seluruh wilayah Indonesia dan sekaligus menjadi sentra prioritas yang diunggulkan oleh Kementerian Perindustrian RI,” katanya.
Ia menjelaskan, verifikasi yang dilakukan oleh tim dari Kementerian Perindustrian dilakukan sebanyak 33 IKM OVOP yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk Sulut sendiri hanya ada di Kabupaten Bolmong yang diverifikasi 15 – 17 September 2022 lalu. (*)