TOTABUAN.CO BOLMONG—Warga yang ada di Desa Bakan Dusun II Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow kaget Ayam, Itik dan Ikan peliharaan yang ada di tambak, mati secara mendadak sejak Jumat pekan lalu.
Sejak Jumat pekan lalu, Itik milik Mat Pato mati secara mendadak. Bebek peliharaannya mati usai mandi di sungai dekat rumahnya. Awalnya dia belum menaruh curiga. Sebab, baru beberapa ekor yang mati.
“Saya tak curiga, tapi keesokkan harinya jumlah bebek yang mati bertambah. Itik yang mati usai mandi dan mencari makan di sungai,” kata Mat Sabtu (1/8) saat ditemui.
Bukan hanya Mat saja yang mengalami hal itu. Andra tetanggnya mengalami hal yang sama. 40 ekor Itik milik Andra ikut mati.
“Sudah ada sekitar 60 ekor yang mati. Kejadiannya sejak Jumat lalu. Setiap hari Itik yang usai berenang dan mencari makan di sungai mati,” kata dia.
Mat menambahkan beberapa ekor Ayam milik dia dan Andra ikut mati. Dari amatan mereka, Itik dan Ayam mereka mati usai mandi dan mencari makan di sungai.
“Setelah kita perhatikan, Itik dan Ayam mati setelah minum atau mencari makan di sungai,” tambahnya.
Terpisah peristiwa serupa juga terjadi kepada Rinal Mamonto. Ratusan ekor ikan di tambak miliknya mati Jumat (30/7). Rinal mengatakan, terpaksa gagal untuk menjual ikan miliknya karena ikan peliharaannya mendadak mati.
“Padahal rencananya ikan saya akan segera panen untuk dijual,” kata Rinal.
Dia mengaku mengalami kerugian 10 juta rupiah.
Dari penuturan sejumlah warga, sebelum kejadian itu, terjadi hujan dihulu sungai yang mengakibatkan beberapa anak sungai meluap. Hulu sungai itu terdapat aktivitas perusahan tambang milik PT J Resources Bolaang Mongondow. Bahkan lokasi kejadian itu, tidak jauh dari tempat penampungan bahan kimia milik perusahan.
“Ada tumpukan kapur milik perusahan yang ada dikompleks perusahan. Ada juga bahan kimia lainnya yang tidak jauh dari pemukiman warga,” kata warga.
Namun meski demikian, warga belum mau berspekulasi soal kejadian ini. Pihak perusahan juga sudah turun untuk mengambil sample air. Namum warga berharap pihak pemerintah daerah lewat Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga secepatnya melakukan pemeriksaan terhadap kondisi air. Sebab diduga beberapa anak sungai yang masuk ke persawahan, sungai hingga tambak milik warga diduga tercemar limbah .
Kepala Desa Bakan Hipi Mokodompit membenarkan kejadian itu. Dia sendiri sudah langsung mengingatkan warga untuk menghindari aktivitas ke sungai yang menyebabkan puluhan hewan peliharaan mati.
“Saya sudah beri laporan soal kejadian ini melalui Camat, Polsek dan Koramil setempat. Ini juga harus diwaspadai jangan-jangan terkena kepada manusia,” kata Hipi. (Has)