TOTABUAN.CO BOLSEL – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Hi Herson Mayulu mengatakan, Vaksin Covid-19 produksi Sinovac, aman dan halal. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan memberikan izin penggunaan.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri undangan Launching Vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Senin 1 Februari 2021.
Menurutnya lounching Vaksinasi Covid 19 pertama kali di Indonesia sudah dilakukan Presiden Joko Widodo dan terbukti sampai saat ini tidak ada masalah.
“Vaksin ini aman dan halal sebab sudah mendapat legalitas dari BPOM serta MUI,” kata Politisi PDI Perjuangan Sulut ini.
Setelah hasil ujiklinis vaksin Sinovac keluar, Majelis Ulama Indonesia pun langsung mengeluarkan fatwa MUI nomor 2 tahun 2021. Penerbitan fatwa tersebut telah mempertimbangkan proses hasil audit LPPOM MUI.
“Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences China dan Bio Farma hukumnya suci dan halal,” ujarnya.
Launching tersebut dibuka Bupati Bolsel Iskandar Kamaru itu, dihadiri wakil Bupati Deddy Abdul Hamid unsur Forkopimda, Kajabcari Dumoga Evans Sinulingga, Ketua DPRD Arifin Olii, Ketua TP PKK/Ketua PMI Selpian Kamaru-Manoppo, pimpinan BSG Molibagu, Sekda Marzanzius Arvan Ohy SSTP, para Asisten Sekda, pimpinan PD, Camat dan para kepala desa .
Di acara itu mantan Bupati Bolsel dua periode ini didaulat memberikan sambutan juga sebagai kapasitas undangan dan tokoh masyarakat.
Dia berharap semua stakeholders dapat menyebarluaskan informasi kegiatan ini, pintahnya.
H2M julukan Hi Herson Mayulu juga mengatakan, dirinya belum bisa divaksin karena sudah berumur di atas 60 tahun.
Begitu juga Bupati dan Wakil Bupati saat discreening tekanan darah naik sehingga masih belum bisa divaksin.
Khusus Vaksin Covid -19 ini pemerintah telah menyiapkan dana sekitar 70 triliun, pemerintah daerah hingga pemerintah dsa juga turut menyiapkan dana covid. Termasuk TNI/ Polri. Karena itu diharapkan Pemda dan stekholder lainnya mengelolahnya dengan baik
“Terkait berita-berita hoax yang beredar begitu divaksin empat jam kemudian meninggal, itu tidak benar,” tegasnya (*)