TOTABUAN.CO BOLMONG – Sediktinya 28 anggota keluarga korban tambang Bakan menerima santunan yang diserahkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Tiap ahli waris atau korban luka mendapat santunan lima juta rupiah. Bantuan tersebut untuk membantu meringankan beban anggota keluarga korban yang yang ditransfer lewat rekening penerima.
Namun penyerahan bantuan itu, tidak semua anggota keluarga korban yang hadir menerima santunan. Salah satunya Nursia Mamonto warga Desa Mataindo Kecamatan Pinolosia Timur Kabupaten Bolaang MOngondow Selatan (Bolsel) yang anaknya menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Nursia nyaris pingsan karena hingga selesai penyerahan santunan itu, Dia tidak menerima santunan hanya karena belum memiliki rekening bank.
“Saya belum menerima santunan karena salah satu ibu mengatakan saya harus membuka rekening bank, saya dan suami sempat berpikir bagaimana untuk membuka rekening sementara kami tidak memiliki cukup uang membuka rekening untuk memdapatkan santunan,” ujar Nursia sambil menangis Minggu (10/3/2019).
Nursia datang dari Desa Mataindo dengan menumpang motor dengan jarak tempuh hampir memakan waktu tiga jam menuju lokasi pertemuan dan berharap mendapat santunan. Namun harapan untuk menerima santunan pupus karena belum memiliki rekening.
Sebelumnya Gubernur Sulut Olly Dondokambey berikan santunan kepada puluhan keluarga korban yang tertimbun tambang longsor ilegal Desa Bakan Kecamatan Lolayan.
Gubernur mengakui baru 28 orang yang menerima santunan. Sebab jumlah tersebut merupakan data yang masuk ke Pemerintah provinsi.
Gubernur juga meminta aparat keamanan atau dinas terkait mendata korban tambang yang belum menerima bantuan.
Pemberian santunan ini diawali dengan doa arwah bersama bagi para korban yang tertimbun di lokasi tambang.
Isak tanggis keluarga korban tak terbendung tatkala ustadz yang memimpin doa untuk korban dengan harapan para korban mendapat tempat yang layak disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dalam menerima cobaan ini.(**)