TOTABUAN.CO BOLMONG—Sejumlah guru yang bertugas di SDN 1 Mopiat Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolang Mongondow (Bolmong) Kamis (23/04/2015) menggelar aksi mogok kerja. Mereka meminta kepala sekolah (Kepsek) SDN 1 Mopait, Marsidik Potabuga agar segera turun dari jabatannya. Aksi mogok mengajaryang dilakukan para guru, karena diduga penggunaan dana bantuan bantuan sekolah (BOS) tidak transparan.
“Tuntutan kami yang pertama ini, meminta Kepsek segera diganti,” kata salah satu guru yang meminta namanya tak disebut.
Akibatnya aksi mogok mengajar itu, para siswa beberapa jam tidak menerima pelayanan belajar mengajar dari guru. Mereka pun mengancam akan terus melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari, sampai Kepsek diganti.
“Kami akan terus melakukan aksi ini sampai kepsek diganti. Kami tidak menuntut siapa yang akan ditempatkan sebagai Kepsek baru di sekolah ini. Namun, kami hanya minta Kepsek segera diganti,” ujarnya guru tersebut yang menghubungi para wartawan.
Terpisah Kepsek SDN 1 Mopait Marsidik Potabuga, ketika dikonfirmasi terkait itu malah mengaku kaget. Bahkan dia sendiri tidak tahu soal alas an mogok mengajar dari para guru.
“Saya kaget apa maksud para guru itu tiba-tiba mogok kerja. Menurut analisa saya, mungkin ada kaitannya dengan pada hari selasa lalu saya telah memberikan teguran kepada mereka soal halaman sekolah kotor,” kata Marsidi membantah.
Kadis Pendidikan Bolmong Olii Mokodongan, saat dihubungi terkait hal itu mengatakan pihaknya juga belum mengetahui secara pasti apa penyebab sampai guru-guru mogok kerja.
“Saya akan menggelar pertemuan antara guru-guru dan kepsek, menanyakan langsung apa alasan sampai aksi mogok kerja ini dilakukan,” kata Mokodongan.
Akhirnya sampai pukul 09.00 wita aktivitas belajar mengajar tidak dilakukan. Melihat kondisi tersebut para orang tua murid akhirnya menjemput anak mereka untuk pulang. (Has)