TOTABUAN.CO BOLMONG – Langkah Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsyi untuk membongkar rektutmen PPPK terus mendapat dukungan dari masyarakat. Betapa tidak, kegiatan yang seharusnya berjalan transparan, justru ditenggarai praktik manipulatif.
Sebab, sejak praktik ini mulai dibongkar, banyak laporan masyarakat mulai masuk bahwa terjadi manipulatif data yang sengaja dimasukan untuk meloloskan honorer bodong ikut seleksi PPPK.
“Kami mendukung langkah Bupati untuk membongkar praktik kotor terkait seleksi PPPK di Pemkab Bolmong,” ujar Cahyadi warga Bolmong.
Upaya untuk membongkar praktik kotor dilingkup Pemkab Bolmong, tidak menutup kemungkinan terjadi secara berjamaah. Sehingga menurutnya, menjadi pintu masuk bagi Aparat Penegak Hukum (APH) baik Polres dan Kejaksaaan.
“Kami sangat mendukung langkah positif dari Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi untuk membongkar seleksi PPPK. Bisa dibayangkan kalau ada yang tidak pernah bekerja sebagai tenaga honorer, lantas secepatnya tercatat sebagai PPPK yang dikontrak kerja selama lima tahun. Sungguh sangat tidak adil,”ucapnya.
Terpisah Bupati Bolmong Yusra Alhsbsyi sendiri menegaskan, tidak akan mentolelir jika ditemukan ASN yang ikut terlibat praktik kotor seleksi PPPK.
“Jika ada ASN yang ikut terlibat, sanksinya dipecat,”katanya.
Untuk membuktikan langkah tersebut, masih akan dilakukan validasi kembali terkait data setiap PPPK yang lolos seleksi di mana tempat mereka bekerja. Dengan cara, membuat surat pernyataan yang dilampirkan tanda tangan saksi.
“Jangankan oknum honorer, saksi saja membuat pernyataan tidak benar, tentu akan ada sanksi tegas. Kalau yang bersangkutan ASN, ancamannya hingga ke pemecatan,”’ katanya. (*)