TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengeluarkan surat pemberhentian dengan tidak hormat kepada dua PNS dilingkup Pemkab Bolmong. Kedunya adalah Ali Sadikin Ishak staf di bagian umum dan Fonny Tuty Ngangi staf di kantor Camat Dumoga Barat. Dua PNS itu, diberhentikan dengan tidak hormat karena telah melakukan pelanggaran yang tergolong berat.
Selain memberhentikan dua PNS dengan tidak hormat, juga memberikan hukuman penurunan pangkat kepada tiga PNS kasus penyalahgunaan jabatan, kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemkab Bolmong Hamri Binol.
“Dua PNS yang dipecat secara tidak hormat telah melakukan pelanggaran berat. Yang satu terjerat tindak pidana, dan yang satu tidak masuk kantor selama 84 hari,” beber Hamri.
Untuk tiga PNS yang mendapat sanksi penurunan pangkat yakni, LK alias Len, RM alias Ris, dan BSD alias Bud. Dari tiga PNS yang mendapat sanksi penurunan pangkat salah satunya terlibat kasus tindak pidana asusila.
Ia mengatakan, penjatuhan sanksi berupa pemecatan secara tidak hormat sudah sesuai PP 53/2010 tentang Disiplin PNS.
Dikatakan, PNS pelaku tipikor menjalani vonis hukumannya di penjara. Dia tidak diperkenankan menempati posisinya lagi meski masa hukumannya telah berakhir. Bupati juga telah mengintruksikan katanya, menutup pintu maaf terhadap PNS pembolos, tidak disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.
Sebelumnya sejumlah PNS juga telah dijatuhkan sanksi pemecatan. Sanksi pemecatan itu, karena mereka masuk daftar sebagai mantan narapidana.
“Hukuman untuk sanksi berat berupa penurunan pangkat satu tingkat lebih rendah selama tiga tahun. Adapun sanksi sedang bisa berupa penundaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat atau penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama setahun. Terkait sanksi ringan berupa pernyataan tidak puas dan teguran tertulis,” katanya. (**)