TOTABUAN.CO BOLMONG — Suasana duka menyelimuti Desa Mongkoinit, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) setelah dua pemuda kembar, Randy dan Rendy, meninggal dunia hanya dalam hitungan jam pada Minggu (30/11/2025). Peristiwa yang terjadi begitu cepat ini membuat keluarga dan masyarakat setempat terpukul sekaligus bertanya-tanya.
Menurut laporan pemerintah kecamatan, kejadian bermula pada Sabtu larut malam sekitar pukul 00.00 WITA. Keduanya tiba-tiba mengalami gejala serupa muntah, sesak napas, serta kondisi tubuh yang melemah.
Keluarga segera membawa mereka ke RSUD Datu Binangkang Lolak untuk mendapat penanganan medis.
Pukul 05.00 WITA, Randy, sang kakak, dinyatakan meninggal dunia.
“Keluarga menyebut sempat keluar busa dari mulut dan hidung almarhum,” ujar Camat Lolak Rafia Dilapanga.
Pukul 11.30 WITA lanjut Camat Lolak, Rendy, adik kembar, mengalami gejala yang sama dan menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit yang sama.
Kedua pemuda kembar ini meninggal dunia hanya berjarak sekitar enam jam. Hal inilah yang membuat masyarakat dan pemerintah setempat mengambil langkah serius untuk mengetahui penyebabnya.
Camat Lolak Rafia Dilapanga, yang sejak awal berada di rumah sakit mendampingi keluarga, menjelaskan bahwa dokter memberikan diagnosa sementara berupa infeksi paru-paru pada kedua pemuda tersebut.
Namun, mengingat kesamaan gejala, rentang waktu yang dekat, serta status keduanya sebagai kakak beradik kembar, pemerintah kecamatan menilai kejadian ini perlu ditelusuri lebih mendalam.
“Kami telah meminta Sangadi (kepala desa) Mongkoinit, Herdy Paputungan, untuk segera mendalami aktivitas dan kegiatan kedua pemuda tersebut sebelum kejadian,” katanya.
Melihat reaksi dan gejalanya yang sama serta waktu meninggal yang berdekatan, pemerinrah kecamatan bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat sepakat untuk menelusuri peristiwa ini lebih jauh, sambungnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah desa, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat setempat telah berkoordinasi untuk memastikan setiap informasi dikumpulkan secara objektif dan hati-hati.
Selain Randy dan Rendy, warga Mongkoinit lainnya, Supriadi Paputungan, juga meninggal dunia pada Sabtu malam pukul 23.00 WITA di RS Prof. Kandou Manado karena sakit.
Tiga kematian di hari yang sama membuat suasana desa semakin berduka.
Pemerintah kecamatan memastikan akan terus mengikuti perkembangan pemeriksaan medis dan penelusuran lapangan.
“Jika ada informasi terbaru, segera akan kami laporkan kembali,” ujar Camat Lolak Rafia Dilapanga. (*)
